Pengertian, Fungsi & Contoh Dialog Agreement & Disagreement

Bestie, kamu pernah mengikuti pelombaan atau kontes debat, nggak? Kalau pernah, pasti kamu tidak asing dengan yang namanya agreement and disagreement, dong.

Itu, lhocommon expression untuk mengungkapkan persetujuan atau penolakan mengenai pendapat atau ide dari lawan bicara.

Agreement dan disagreement pun sebetulnya kerap kita temukan dalam kehidupan sehari-hari.

Sesederhana saat kamu bilang pada si doi, “Let’s find some seblak for our dinner, baby.” Kemudian si doi mengungkapkan agreement seperti ini, “Sounds great!”

Wah, pasti kamu senangnya bukan main. Nah, dalam bahasa Inggris, terdapat materi khusus agreement and disagreement agar kita mengetahui, bagaimana, sih, cara menyatakan persetujuan atau penolakan pada seseorang?

Yuk, sekarang kita belajar di artikel ini!

Apa yang Dimaksud dengan Agreement dan Disagreement?

Seperti yang sudah sedikit kita bahas di atas, dalam bahasa Inggris, agreement dan disagreement adalah expression untuk mengungkapkan persetujuan atau ketidaksetujuan terhadap opini atau pendapat seseorang.

Apa itu agreement? Jadi, agreement adalah sebuah ungkapan atau sikap setuju (verbal atau nonverbal) terhadap tindakan pendapat orang lain.

Sebaliknya, ketidaksepakatan adalah sikap menentang terhadap tindakan atau pendapat yang diberikan orang lain pada suatu individu maupun kelompok.

Jadi, kita dapat mengatakan tidak setuju ketika menganggap tindakan atau opini lawan bicara ada di posisi tidak benar, tidak tepat, tidak berdasar, atau tidak menyenangkan, guys

Kapan Agreement dan Disagreement Digunakan?

Biasanya kita nggak sadar saat mengungkapkan ini. Soalnya, agreement dan disagreement tak jarang selalu hadir di tengah-tengah obrolan antara individu dengan individu lainnya, individu dengan kelompok, atau pun kelompok dengan kelompok.

Tentu agreement digunakan saat kamu berada di “posisi” yang sama dengan lawan bicara. Sementara itu, disagreeement digunakan saat kamu merasa bahwa yang disebutkan oleh lawan bicara tidak membuatmu nyaman.

Kalau kamu termasuk orang yang “nggak enakan”, mungkin sudah saatnya untuk belajar bagaimana mengungkapkan disagreement supaya nggak “iya-iya aja”, gengs.

Apa Fungsi Agreement dan Fungsi Disagreement?

Selain fungsi utamanya yaitu mengungkapkan rasa setuju dan tidak setuju terhadap suatu hal, sebetulnya ada fungsi lain, lho.

Agreement dan disagreement bisa membantu kita untuk mengasah kemampuan asking and giving opinion juga. Terlebih, disagreement biasanya akan diikuti dengan tambahan opini atau alasan yang masuk akal.

Nah, hal ini tentunya akan membuat seseorang lebih percaya diri untuk mengungkapkan pendapat dan mencapai suatu keputusan yang lebih solid.

Apa Saja Ungkapan Agreement?

Untuk mengungkapkan rasa setuju pun ada levelnya. Kalau kamu pernah mengisi kuesioner penelitian, biasanya peneliti memberi pilihan “setuju” atau “sangat setuju” terhadap sebuah pernyataan.

Nah, alasannya karena, biasanya ada seseorang yang hanya setuju karena mengikuti mayoritas pendapat orang atau adanya keterbatasan pengetahuan, kemudian ada juga yang sangat setuju alias posisi mereka nggak bisa diganggu gugat karena punya pengetahuan yang lebih kuat terhadap suatu hal.

1. Contoh Ungkapan Setuju Saja (Just Agree)

Ungkapan ini bisa kamu pakai saat merasa setuju, tapi nggak setuju-setuju amat tapi keadaan membuatmu untuk tetap setuju. Untuk cara simple-nya, kamu bisa gunakan berbagai ungkapan di bawah ini:

  • Yes. (Ya)
  • Right. (Benar)
  • Cool. (Keren)
  • Great. (Bagus)
  • No problem. (Tidak masalah)
  • I agree. (Aku setuju)
  • I know. (Aku tahu)
  • Fine with me. (Tidak masalah)
  • That’s right. (Itu benar)
  • You’re right. (Kamu benar)
  • I feel the same. (Aku merasakan hal yang sama)
  • Agreed. (Setuju)
  • I’m with you. (Saya sependapat denganmu.)
  • I am of the same opinion. (Pendapat saya sama)
  • It certainly is. (Memang begitu)

2. Contoh Ungkapan Sangat Setuju (Strongly Agree)

Yuhu, kalau beberapa frasa di bawah ini berlaku untuk menyatakan persetujuan yang sangat kuat dan nggak ada yang mengganjal sedikit pun saat ingin menerima ide orang lain.

  • I agree with you 100 percent (Aku setuju dengan kamu 100 persen.)
  • I couldn’t agree with you more. (Saya sangat setuju dengan kamu.)
  • That’s so true. (Itu sangat benar.)
  • That’s for sure. (Itu sudah pasti.)
  • (slang) Tell me about it! ((gaul) Nah, kan!)
  • You’re absolutely right. (Kamu benar sekali.)
  • Absolutely. (Tepat sekali.)
  • That’s exactly how I feel. (Itulah yang saya rasakan.)
  • I fully support the idea. (Saya sepenuhnya mendukung gagasan itu.)
  • Sounds great! (Kedengarannya bagus!)
  • I certainly agree with you. (Saya benar-benar setuju denganmu.)
  • I agree with that. (Aku setuju dengan itu.)
  • I fully support the idea. (Saya mendukung penuh ide tersebut.)
  • Great idea! (Ide yang hebat!)
  • Exactly! (Tepat)

Bagaimana Cara Mengungkapkan Disagreement Bahasa Inggris?

Lalu, bagaimana cara untuk mengungkapkan perasaan tidak setuju? Nah, ada dua cara, guys, Yaitu secara formal dan non-formal atau informal. Ini dia beberapa expression of disagreement yang bisa kamu gunakan:

1. Formal Situation

Situasi formal contohnya adalah saat dalam acara meeting bersama rekan bisnis, kolaborasi dengan partner kerja, berdiskusi dengan guru dan dosen, etc. Berikut contoh ungkapannya:

  • I can’t be along with you. (Saya tidak sepaham dengan Anda.)
  • I wouldn’t say that. (Saya tidak bisa mengatakan begitu.)
  • I can’t agree with. (Saya tidak dapat menyetujui pendapat Anda.)
  • I’m not sure about that. (Saya tidak yakin dengan hal itu.)
  • I wouldn’t say that. (Saya tidak tahu.)

2. Informal Situation

Ungkapan ini akan lebih cocok untuk kamu sampaikan pada sahabat, teman sebaya, atau orang yang lebih muda darimu dalam kondisi yang tidak formal. Contoh expression of disagreement yang pas adalah:

  • Speak for yourself… (Itu kan menurutmu.)
  • Not necessarily. (Belum tentu.)
  • Are you kidding me? (Apakah kamu bercanda?)
  • You must be joking … (Kamu pasti bercanda.)
  • That’s ridiculous. I couldn’t agree less. (Itu konyol. Saya sangat tidak setuju.)

3. Totally Disagree (Sangat Tak Setuju)

Kamu juga bisa mengatakan ketidaksetujuan secara lugas, alias “sangat tidak setuju” seperti dalam expressing agreement yang sudah kita bahas sebelumnya. Beberapa ungkapan yang bisa kamu sampaikan seperti ini:

  • Absolutely not.. (Benar-benar tidak..)
  • Of course not … (Tentu saja tidak..)
  • Nothing of the kind! (Tidak ada yang seperti itu!)
  • I disagree completely. (Saya sangat tidak setuju.)
  • That’s absolutely not true. (Itu sama sekali tidak benar.)
  • That’s totally unacceptable. (Itu benar-benar tidak dapat diterima.)
  • I think you’re totally mistaken. (Saya pikir Anda benar-benar salah.)

Partly Agree/Not Sure

Kamu pasti pernah ada di situasi setuju terhadap ide atau pendapat seseorang, tapi nggak setuju-setuju amat. Atau, mungkin ada hal yang harus diluruskan dan dimusyawarahkan terlebih dahulu untuk mencapai kesepakatan kedua belah pihak.

Nah, ini biasanya disebut juga dengan partly agreeing. Berikut ini ekspresi yang bisa kamu gunakan saat enggan memberi ide tambahan:

  • I suppose (so) (Saya rasa begitu)
  • I guess (so) (Saya rasa begitu)
  • I think (so) (Saya kira demikian)
  • Perhaps you’re right (Mungkin Anda benar)
  • Well, maybe you’re right (Yah, mungkin kamu benar)

Cara Memberikan Tambahan Opini dalam Partly Disagreement

Kalau kamu masih setengah hati untuk menyetujui pendapat orang lain, lalu ingin memberikan tambahan ide, maka bisa gunakan common expression seperti di bawah ini:

  • I agree with you up to a point, but… (Saya setuju dengan Anda sampai titik tertentu, tapi …)
  • That’s quite true, but… (Itu benar sekali, tapi…)
  • I agree with you in principle, but… (Pada prinsipnya saya setuju, tapi …)
  • It’s certainly true that…, but on the other hand…. (Memang benar bahwa …, tetapi di sisi lain ….)
  • I can see that…., but I think it’s also important to consider…. (Saya bisa melihat itu…., tapi saya pikir itu juga penting untuk dipertimbangkan….)
  • That makes sense, but could it also be true that…. (Itu masuk akal, tetapi mungkinkah juga benar bahwa….)
  • I’d agree with you if…., but not if… (Saya setuju dengan Anda jika …., tetapi tidak jika …)
  • I see what you mean with…, but I also think we need to consider…. (Saya mengerti apa yang Anda maksud dengan …, tetapi saya juga berpikir kita perlu mempertimbangkan ….)
  • That’s a good point, but in my opinion…. (Itu poin yang bagus, tapi menurut saya….)
  • That could apply in some situations, but what about when….? (Itu bisa berlaku dalam beberapa situasi, tetapi bagaimana kalau….?)

Setelah membahas materi agreement and disagreement, kamu jadi tahu kan, kalau ternyata cara mengungkapkan persetujuan atau penolak nggak hanya, “I agree with you” atau “I don’t agree with you”, hihi.

Sudah saatnya kita berbahasa Inggris dengan kosakata, istilah, dan berbagai ungkapan yang lebih variatif, supaya ilmunya nggak berhenti di satu titik alias stuck.

Maka dari itu, jangan lupa banyak membaca dan praktik bahasa Inggris langsung dalam kehidupan sehari-hari, atau lebih bagus lagi kalau memperbanyak teman native speaker.