Salah satu alasan kenapa aku jarang berkunjung ke blog akhir-akhir ini tidak lain tidak bukan adalah karena disibukkan dengan tugas kuliah yang kian hari kian menumpuk bak tumpukan rindu yang menggunung, walaupun sebenarnya itu bukanlah alasan utama untuk absen dari blog,alasan yang paling utama sepertinya sudah terlalu klise bila harus disebutkan. Jadi, mari kita lanjutkan dengan topik lainnya.
Beberapa hari sebelu menulis ini, aku kebetulan mendapat tugas kuliah dari salah satu makul baru untuk semester 4, yaitu Pengantar Hubungan Internasional. Tugas yang diberikan tidak begitu sulit untuk dikerjakan karena hanya diminta mencari definisi dan sejarah dari International relation, namun ada juga satu pertanyaan dari sang dosen yang merupakan pertanyaan khusus. Pertanyaan tersebut sudah sering dijawab olehku sebelum dan sesudah memeroleh status sebagai seorang mahasiswa.
“Kenapa memilih jurusan Sastra Inggris?”
Jujur saja, Sastra Inggris bukanlah pilihan utamaku, awalnya aku berkeinginan untuk melanjutkan kuliah di jurusan yang sama dengan jurusanku di SMK, yaitu Pariwisata, tetapi berhubung karena orang tuaku tidak mengizinkan anaknya untuk merantau di negeri orang, dan juga dikarenakan belum tersedianya Jurusan Pariwisata di semua universitas di daerahku, alhasil aku pun harus ikhlas mengubur keinginan tersebut.
Akhirnya setelah sekian lama merenung, berpikir, dan mempertimbangkan ini itu, aku pun memutuskan untuk memilih jurusan Sastra Inggris. Jurusan yang kupikir masih linier dengan jurusanku di SMK.
Sayangnya setelah mendeklarasikan pilihanku ke beberapa teman dan guru, yang aku dapati bukanlah kata-kata berupa motivasi melainkan tanggapan negatif, rupanya banyak yang meremehkan jurusan pilihanku ini, bahkan salah seorang guru pernah bercerita kepadaku tentang sepupunya yang menganggurselama bertahun-tahun setelah lulus dari Sastra Inggris, beliau juga menyarankan untuk memilih jurusan lain yang prospek kerjanya lebih luas dan tidak diragukan masyarakat umum.Sedih sih, tapi kan nasib tiap orang itu berbeda!
Untung saja aku sudah sangat yakin dengan pilihanku dan men-sugesti diri agar tidak terpengaruh pada komentar maupun tanggapan negatif tersebut, hingga akhirnya kini aku berhasil menyandang status sebagai seorang mahasiswa Sastra Inggris.
Bagi kamu yang ingin berkuliah di Jurusan Sastra Inggris namun masih ragu-ragu dengan jurusan tersebut, berikut ini ulasan dan alasan pribadiku, yang mungkin bisa kamu pertimbangkan sebelum masuk ke jurusan yang satu ini:
1. Senang mempelajari Bahasa, terutama Bahasa Inggris.
Aku adalah salah satu dari sekian banyak orang tertarik mempelajari beberapa bahasa asing dan pernah bermimpi menjadi seorang Polyglot atau seseorang yang mahir menggunakan lebih dari dua bahasa. Namun, karena mempelajari banyak bahasa asing tidaklah semudah memalingkan wajah dari sang mantan saat bertemu di jalan, aku pun akhirnya memilih untuk fokus pada satu bahasa asing saja, yaitu bahasa yang paling banyak digunakan hampir di seluruh penjuru dunia, Bahasa Inggris.
Bagi yang berminat mempelajari Bahasa Inggris lebih mendalam, jurusan yang satu ini merupakan pilihan yang tepat. Di jurusan Sastra Inggris, aku tidak hanya mempelajari grammar, tenses, dan vocabulary seperti yang dipelajari di tempat kursus atau sekolah, tetapi juga mempelajari bahasa tersebut secara intensif dan lebih mendalam mulaidari seluk beluk Bahasa Inggris, sejarah perkembangan Bahasa Inggris, pembentukan kata dalam Bahasa Inggris (Morphology), pembentukan suara dari kata-kata Berbahasa Inggris (Phonology & Phonetic), Syntax, Semantics, dll.
Sejauh ini aku sangat menikmati setiap mata kuliah yang berhubungan dengan Linguistic karena rasanya selalu ada materi yang secara tidak langsung membuatku menganga dan terpukau.
Ada pula beberapa mata kuliah dasar seperti English Structure, English Reading, English Writing, dan English Speaking yang akan membuat skill dalam Berbahasa Inggris semakin terasah. Pokoknya Mahasiswa Sastra Inggris setiap harinya akan disuap dengan segala hal yang berbau Inggris deh, seru!
2. Ketertarikan Pada Dunia Sastra
“Sastra adalah karya tulis yang apabila dibandingkan dengan tulisan lain, memiliki ciri-ciri keunggulan, seperti keaslian, keartistikan, keindahan dalam isi dan ungkapannya” – (KBBI : 2008).
Bentuk Karya Sastra yang dimaksud adalah novel, puisi, prosa, drama, cerpen, dll.
Dilihat dari pengertian dan bentuk karya sastra itu sendiri; aku menyimpulkan bahwa aku memang memiliki ketertarikan terhadap sastra, dikarenakan membaca karya tulis seperti cerpen, puisi, dan lainnya merupakan hobiku sejak kecil.
Setelah melalui beberapa semester sebagai seorang Mahasiswa Sastra Inggris dan membaca beberapa karya sastra,aku merasa cara berpikirku semakin terbentuk dan menjadi lebih luas karena dapat melihat segala sesuatu dari berbagai persepektif, atau sederhananya ‘dapat berpikir lebih terbuka’. Saat membaca sebuah karya sastra aku berusaha untuk tidak hanya sekedar membaca dan mengetahui bagaimana alur, latar, serta pelajaran yang terdapat di dalamnnya,tetapi juga mencoba memahami makna serta maksud yang ada dibalik karya sastra tersebut.
Aku dibuat takjub dan kagum oleh para sastrawan yang bisa mengemas kritik, isu, serta permasalahan sosial dalam bentuk tulisandengan plot dan kalimat yang menarik. Isn’t briliant? Huh. Mahasiswa Sastra Inggris dituntut untuk bisa menganalisa karya sastra, khususnya sastra klasik yang Berbahasa Inggris dari berbagai sudut pandang dengan menggunakan beberapa pendenkatan dan teori-terori seperti Filsafat, Psikologi, Sosiologi, Feminisme, Marxisme, dan masih banyak teori lainnya. Intinya, menjadi seorang mahasiswa Sastra Inggris berarti harus membiasakan diri membaca novel, puisi, dll, bukannya membaca chat history dari mantan berulang kali.
Selain itu, dengan membiasakan diri membaca karya sastra klasik maupun modern, aku tanpa sadar semakin termotivasi dan terinspirasi untuk mengasah kemampuan di bidang tulis menulis dengan harapan bisa menjadi seorang penulis yang mampu menciptakan karya sastra yang menarik dan memiliki nilai estetika sendiri di kalangan pembaca, tolong diaminkan.
****
Nah, itulah alasan kenapa kamu harus berkuliah di Jurusan Sastra Inggris berdasarkan pengalaman seorang mahasiswi Sastra Inggris, aku. Sebenarnya masih banyak hal tentang Sastra Inggris yang ingin ‘ku tulis disini, tapi berhubung karena aku belum sampai pada semester yang lebih tinggi dari semester sekarang (semester 4), aku belum berani menulisnya lebih lanjut.
Mengenai prospek kerja untuk lulusan sastra inggris sebenarnya sangatlah beragam, walaupun aku sendiri belum sampai pada tahap itu tapi aku yakin bahwa jurusanku ini memang memiliki prospek kerja yang sangat luas. Lulusan sastra inggris bisa mengambil profesi sebagai seorang guru Bahasa Inggris, tTanslator atau Interpreter, Jurnalis, Dosen, Penulis, Diplomat, Tour Guide, dan lain-lain. Jadi, kesimpulannya; bukan prospek kerja jurusan yang pantas diragukan melainkan berapa besar usaha setiap lulusan Sastra Inggris itu sendiri dalam mendapatkan pekerjaan. Iya gak sih? Eh.
Kupikir setiap jurusan memiliki keunggulan dan kelemahannya masing-masing, setiap pilihan juga memiliki keutungan dan risikonya sendiri, jadi jangan menganggap remeh pilihan seseorang, bahkan pilihan hatim sendiri.