Pembelajaran Bahasa Asing Menggunakan Strategi Multiple Intelligences

Beberapa waktu lalu, admin sudah membahas tentang bagaimana gaya atau tipe belajar yang dimiliki setiap orang. Dimana hal tersebut sangat berpengaruh pada hasil belajar dari seseorang.

Ibaratnya, jika kamu ingin belajar atau menyerap informasi baru dengan lebih efektif dan efisien, maka yang perlu diperhatikan adalah, sudahkah kamu belajar sesuai dengan “nature” cara belajar yang kamu punya?

Nah, untuk mencari tahu gaya belajar yang tepat juga banyak faktor yang menjadi penilaian lho. Salah satunya melalui tes MBTI. Kalau kamu belum paham MBTI, kamu bisa baca artikel terkait ini.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Romel Noverino (2011), menyatakan bahwa hal yang penting dilakukan untuk memaksimalkan potensi siswa adalah mengajarkan anak-anak cara belajar dan bagaimana cara mereka berpikir.

Sudah pernah dibahas sebelumnya mengenai tiga macam gaya belajar dan komunikasi yang berbeda-beda, yaitu gaya visual, auditori, dan kinestetik.

Sebelum lanjut ke pembahasan yang lebih detail, sudahkah kamu mengetahui gaya belajar yang paling sesuai? Kalau belum, cari tahu dulu yuk!

Strategi Multiple Intelligences Agar Mahir Bahasa Asing

Sebenarnya strategi multiple intelligences ini adalah model pengembangan dari 3 tipe gaya belajar tadi yang kemudian dijabarkan ke dalam delapan bentuk jenis kecerdasan, seperti: Kecerdasan linguistik, Interpersonal, Intrapersonal, Musik, Kinestetik, Visual-Spasial, Logis-Matematis, dan Naturalis.

“Emang sepenting apa sih tau jenis kecerdasan kita?”

Penting banget terutama kamu sebagai pelajar maupun nanti ketika ingin mengajar.

Berbagai hal bisa dilakukan agar belajar bahasa asing menjadi sesuatu yang menyenangkan. Adapun kegiatan yang menyenangkan adalah apabila materi pelajaran dapat dikemas dan disampaikan dengan cara yang menarik. Kalau kamu masih asing dengan istilah-istilah tersebut, ada baiknya simak penjelasannya berikut ini.

Di bawah ini adalah uraian kegiatan belajar bahasa asing dengan melibatkan 8 jenis kecerdasan manusia.

KecerdasanKegiatanHasil kegiatan
Linguistik: Kemampuan membaca, menulis, dan berkomunikasi dengan kata-kata atau bahasa. Seperti, penulis, penyair, orator, dan pelawak. Contoh tokoh: Abraham Lincoln, Winston Churcill.Visual: – Melihat film, kemudian menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan film tersebut, mendiskusikan atau menceritakan kembali baik secara lisan maupun tulisan. – Mendeskripsikan gambar/diorama baik secara lisan atau tulisan. – Membaca buku dan menceritakannya kembali/menjawab pertanyaan.Esai/Karya Tulis/Kesimpulan Lisan.           – Presentasi karya tulis
 Auditori: – Mendengarkan percakapan pendek/panjang dalam kaset, lalu menjawab pertanyaan/mengisi kata-kata sesuai dengan apa yang ada di dalam audio. – Mendengarkan lagu, menyusun kalimat, atau mengisi bagian yang rumpang– Esai
 Kinestetik: Role play (Bermain peran)Drama
Logis – Matematis: Kemampuan berpikir atau menalar dan menghitung, berpikir logis, dan sistematis. Seperti: Insiyur, akuntan, ekonom, para anggota profesi hukum. Tokoh: Albert Einsten, John Dewey-Membuat kalimat sesuai dengan rumus tata bahasa yang diberikan – Menyusun kata-kata menjadi sebuah kalimat sederhana dan kalimat majemukLembar hasil kerja murid
Visual-Spasial: Kemampuan berpikir menggunakan gambar, memvisualisasikan hasil masa depan, membayangkan berbagai hal pada mata pikiran. Mereka adalah para arsitek, seniman, pemahat, fotographer. Contoh tokoh: Colombus.– Mendeskripsikan gambar/komik/poster baik secara lisan maupun tulisan. – Melihat film kemudian menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan film tersebut, mendiskusikan atau menceritakan kembali baik secara lisan maupun tulisan.– Karya tulis, cerita bergambar/esai.
Kinestetik: Kemampuan menggunakan tubuh secara terampil untuk memecahkan masalah, menciptakan produk, mengembangkan gagasan dan emosi. Contoh: Charlie Chaplin, Michael Jordan.– Menebak peran/pantonime – Bermain peran/drama dengan tema yang tengah dipelajari – Bermain peran dengan mengambil tema kisah cerita klasik atay modern/cerita rakyat – Menjodohkan kalimat dengan gambar, kemudian menyusunnya menjadi sebuah cerita.– Drama singkat – Drama interview, talkshow
Musikal: Kemampuan mengubah aray mencipta musik, dapat bernyanyi dengan baik, atau memahami dan mengapresiasi musik, serta menjaga ritme. Bakat musik dimiliki oleh para composer seperti Ahmad Dhani, Mozart, Ray Charles.– Memilih sebuah lagu pada sebuah iklan radio atau televisi kemudian mengganti lirik lagu tersebut dengan subjek yang sedang dipelajari – Mendengarkan lagu, melengkapi syair lagu lalu menganalisa kalimat dalam syair lagu.Lagu dan musik
Interpersonal: Kemampuan bekerja secara efektif dengan orang lain, berhubungan dengan orang lain dan memperlihatkan emoati dan pengertian, memperhatikan motivasi dan tujuan mereka. Contohnya seperti guru yang baik, fasilitator, penyembuh, pemuka agama. Mereka yang memiliki kecerdasan ini seperti Mother Teressa, Oprah Winfrey.– Menulis isi hati atau pengalamn pribadi dalam bentuk tulisan, puisi, atau buku harian journal. -Mengekspresikan diri dengan menyempurnakan kalimat yang belum lengkap, kalimat pengandaian yang ditulis dalam kartu.Buku catatan harian
Naturalis: Kemampuan mengenal flora fauna, menggunakan kemampuan secara produktif, misalnya untuk berburu, bertani, dan penelitian biologi. Contoh tokoh yang memiliki kecerdasan ini adalah Charles Darwis.– Menggunakan lingkungan sekitar untuk sarana belajar– Makalah, presentasi, video

Itulah penjelasan detail mengenai contoh-contoh kegiatan untuk mengasah kemampuan bahasa asing apa saja sesuai dengan 8 jenis kecerdasan manusia. Harapannya semoga kamu bisa menyesuaikan gaya belajar dan kecerdasan dominan di setiap sesi pembelajaran yang kamu lakukan. Demi pengalaman belajar yang jauh lebih menyenangkan!

Untuk pengelaman yang lebih, kamu bisa daftar kursus belajar di CEC Kampoeng Pare Mataram lho. Ada banyak program yang bisa kamu pilih sesuai kebutuhan kamu. Daftar sekarang!

Referensi:

Aprilia, Fitria. (2018). Hubungan Antara Gaya Belajar Bahasa dan Hasil Belajar Bahasa Inggris Mahasiswa Universitas Bina Darma. BIORMATIKA Jurnal Ilmiah FKIP Universitas Subang. 04(02). ISSN (p) 2461-3961 (e) 2580-6335.

Cicilia, dkk. (2019). Gaya dan Strategi Belajar Bahasa. Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan. 1(3). ISSN 2656-8071

Noverino, Romel. (2011). Pembelajaran Bahasa Asing dengan Strategi Multiple IntelligencesProceeding PESAT (psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur, & Sipil) Universitas Gunadarma. ISSN 1858-2559.

Kosakata Paling “Unik” di Dunia yang Perlu Kamu Tahu

Pernah membayangkan ngga sih berapa jumlah kosakata bahasa di dunia ini? Atau ada berapa jumlah penutur bahasa-bahasa yang ada di dunia? Pastinya setiap manusia yang hidup di dunia menggunakan bahasa sebagai alat untuk berkomunikasi, bukan?

Menurut laman wikipedia, dalam edisi Almanac tahun 2005 melaporkan bahasa-bahasa dengan 10 juta jumlah penutur utama. Apa saja?

Perkiraan World Almanac 2005:

  1. Bahasa Mandarin 874 juta
  2. Bahasa Inggris 514 juta
  3. Bahasa Hindustan 496 juta
  4. Bahasa Spanyol 425 juta
  5. Bahasa Rusia 275 juta
  6. Bahasa Indonesia 260 juta
  7. Bahasa Arab 256 juta
  8. Bahasa Bengali 215 juta
  9. Bahasa Portugis 194 juta
  10. Bahasa Prancis 129 juta

Dari daftar bahasa di atas, kita bisa melihat bahwa bahasa Inggris yang kita pelajari di sekolah tentu akan sangat berguna untuk kehidupan (karir, pendidikan, sosial) karena memiliki jumlah penutur yang sangat banyak. Jaringan pertemanan yang kamu miliki akan sangat luas dan tidak terbatas. Kalau kamu adalah tipe orang yang sangat tertantang mempelajari bahasa asing lain tak hanya bahasa Inggris, ada saatnya kamu belajar beberapa kosakata unik di dunia ini yang akan menambah perbendaharaan kosakata kamu. Simak yuk!

Shivviness

Pernah mendengar kata shivviness sebelumnya? Apa sih artinya?

Dalam Bahasa Inggris kuno, definisi kata “Shivviness” adalah perasaan nyaman pada seseorang.

Uhtceare

Ketika kamu insomnia atau tidak bisa tidur karena overthinking akan hari esok, maka kamu sdang mengalami “uhtceare”. Itu adalah istilah Bahasa Inggris serapan kuno dari Uhta (jelang fajar) dan Cearu (duka), dua kata Bahasa Jerman kuno.

Twattling

Twattling terjadi saat kamu nongkrong rame-rame sambil bergosip soal hal – hal yang kurang berfaedah. Istilah tersebut berasal dari Bahasa Inggris sekitar abad 16. Kata dasarnya adalah Twat yang berarti orang bodoh tingkatan lebih rendah dari Stupid.

Cacoethes

Apakah kamu memiliki teman atau saudara yang keras kepala melakukan hal-hal yang bodoh, merugikan diri sendiri, dan konyol? Biasanya mereka melakukan hal itu karena cacoethes. Maksudnya, sebuah dorongan dalam hati untuk melakukan hal tersebut, berasal dari kata bahasa Inggris abad ke 16.

Frobly-mobly

Frobly-Mobly berarti kondisi seseorang yang sedang sakit namun tidak parah. Kata yang berasal dari bahasa Inggris abad 18.

Grumbletonians

Di media sosial saat ini, mungkin kamu sering menemui sekumpulan buzzer atau netizen yang tidak suka kinerja pemerintah kemudian menjelek-jelekkan bukan? Bahasa Inggris pada abad 17 menyebut mereka sebagai para grumbletonians, alias sekumpulan orang yang tidak bahagia, marah, benci, murka, keki, dengan pemerintahnya.

Kakistocracy

Melanjutkan pembahasan sebelumnya, para grumbletonians bisa jadi ngomel-ngomel lantaran pemerintahannya berbentuk kakistocracy. Istilah Bahasa Inggris abad ke 19 ini digunakan untuk mendefinisikan sistem pemerintahan yang dijalankan orang-orang paling tidak kompeten.

Snollygoster

Istilah snollygoster juga dikenal pada abad ke 19 untuk menyebut pejabat-pejabat di kakistocacy. Apa itu? Itu adalah orang-orang bejat yang tidak berprinsip dan umumnya seorang politisi.

Callipygian

Para perempuan Inggris di abad ke 19 yang berolahraga untuk melatih otot bawah tubuh dengan gerakan macam squat sehingga menjadi callipygian, artinya memiliki bentuk tubuh yang indah dan ideal pada zamannya.

Peg Puff

Anak-anak kecil atau remaja perempuan yang berdandan seperti layaknya orang dewasa memiliki sebutan peg puff. Kalo secara harfiah, peg puff adalah perempuan muda yang berperilaku seperti orang tua bahkan nenek-nenek. Asal katanya dari Bahasa Skotlandia kuno.

Nah, itulah beberapa kosakata unik yang ada di dunia untuk menambah khasanah pengetahuan kamu di bidang bahasa fellas. Tertarik mempelajari bahasa asing juga? CEC Kampoeng Pare Mataram siap membantu kamu dari level pemula sampai mahir!

Referensi:

Wikipedia. Daftar Bahasa Menurut Jumlah Penutur Asli. Diakses pada 09 Agustus 2021 pukul 10.00 WIB. https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_bahasa_menurut_jumlah_penutur_asli

Kupas Tuntas Jurusan Econometrics di University of Amsterdam

Pernah mendengar jurusan econometrics sebelumnya? Atau baru pertama kali? Penasaran jurusan economterics itu apa?

Jika kamu belum tahu, pada artikel kali ini Lister akan membahas beberapa poin menarik dari jurusan ini sebagai referensi kamu memilih jurusan kuliah lho.

Inilah Jurusan Econometrics and Operations Research di University of Amsterdam.

Menurut laman topuniversities, University of Amsterdam termasuk ke dalam 20 universitas terbaik di Eropa dan peringkat 65 di seluruh dunia. Wow!

4 Alasan Memilih University of Amsterdam

Ranking and reputation (Memiliki peringkat dan reputasi yang baik)

Freedom of choice (Adanya kebebasan memilih berbagai program studi yang sangat bervariasi kurang lebih ada 200 program yang diajarkan menggunakan bahasa Inggris)

Career impact (Mendapatkan banyak wawasan, kemampuan berpikir kritis, dan gelar yang dapat membantu karir kamu di masa depan)

Global connections (Mendapatkan jejaring yang lebih luas dari seluruh dunia)

Lalu, Apa Sih Jurusan Econometrics Itu?

Secara garis besar, jurusan econometrics membantu siswa memahami cara untuk membuat perusahaan berjalan lancar, meningkatkan keuntungan secara berkelanjutan, memprediksi tren keuangan yang ada, serta memahami bagaimana perilaku masyarakat yang mempengaruhi pasar.

University of Amsterdam di Belanda menawarkan jurusan ini pada pelajar yang tertarik mendalami isu-isu terkait ekonomi. Bisa dikatakan, jurusan econometrics adalah gabungan mempelajari ilmu ekonomi dan computer science.

Ketika kuliah di jurusan Econometrics & Operational Management (ORM), kamu akan belajar:

  • Bagaimana membuat fungsi ekonomi berjalan lebih efisien.
  • Bagaimana berpikir kritis dan inovatif.
  • Jika kamu tertarik dengan permasalahan-permasalahan di bidang perekonomian, jurusan kuliah ini bisa menjadi pilihan yang tepat.

Seorang Econometrists bertugas menganalisis sisi makro dan mikro dalam memprediksi kesehatan kebijakan ekonomi. Sedangkan seorang spesialis dalam Riset Operasional dan Manajemen fokus pada proses bisnis logistik dan operasional yang berusaha mengoptimalkan proses dan meningkatkan efisiensi.

Bagaimana? menarik, bukan?

Tertarik untuk apply kuliah di jurusan ini? Siapkan diri kamu dengan kemampuan bahasa asing yang baik fellas. Kamu harus menyiapkan sedini mungkin karena keberhasilan adalah kesempatan bertemu kesiapan. Untuk upgrade kemampuan bahasa asing seperti bahasa Belanda ataupun bahasa Inggris, test preparation, silakan langsung daftar di sini.

Untuk akses info kampus University of Amsterdam, kamu bisa akses di sini.

Selamat mencoba!

Tiap Orang Punya Gaya Belajar yang Berbeda, Kamu yang Mana?

Setiap orang memiliki gaya belajar yang berbeda-beda. Apakah kamu sudah tau gaya belajar seperti apa yang cocok untukmu?

Memahami gaya belajar ini sangat penting lho terlebih dalam hidup banyak yang harus dipelajari kan? Sekarang, coba perhatikan dan amati dirimu sendiri.

Apakah kamu merasa lebih bisa memahami sesuatu dengan membaca dari pada mendengar? Ataukah kamu merasa kalau lebih mudah mengingat sesuatu dengan mendengar daripada membaca? Atau kamu tipikal orang yang akan mondar-mandir jika sedang menghafal sesuatu? Itulah perbedaan yang dimiliki masing-masing orang.

Gaya belajar adalah kunci untuk mengembangkan kinerja pekerjaan maupun belajar di sekolah. Ketika kamu menyadari bagaimana kamu bisa menyerap dan mengolah informasi, maka kamu bisa menjadikan proses belajar dan berkomunikasi lebih mudah dengan gayamu sendiri.

Buku Quantum Learning karangan Bobbi De Porter dan Mike Hernacki menyebutkan, Rita Dunn seorang pelopor di bidang gaya belajar telah menemukan banyak variabel yang mempengaruhi cara belajar orang. Faktor – faktor itu mencakup faktor fisik, emosional, sosiologis, dan lingkungan. Dari buku itu, disebutkan pula ada tiga jenis gaya belajar manusia yang punya karakteristiknya sendiri.

Seperti yang diketahui dari namanya, orang visual belajar melalui apa yang mereka lihat, pelajar auditorial belajar melakukannya melalui apa yang mereka dengar, dan pelajar kinestetik belajar lewat gerak dan sentuhan.

Walaupun setiap orang bisa belajar dengan ketiga modalitas tersebut, kebanyakan orang lebih cenderung pada salah satu di antara ketiganya. Nah, mumpung saat ini baru mulai pembelajaran baru di sekolah maupun di kampus, coba deh periksa kecenderunganmu.

Kira-kira kamu termasuk tipikal orang yang bergaya belajar apa?

Tipe Visual

Gaya belajar visual berfokus pada penglihatan. Saat mempelajari hal baru, biasanya tipe ini perlu melihat sesuatu secara visual untuk lebih mudah mengerti dan memahami. Selain itu, tipe visual juga lebih nyaman belajar dengan pengunaan warna-warna, garis, maupun bentuk. Itulah mengapa, orang yang memiliki tipe visual biasanya memiliki pemahaman yang mendalam dengan nilai artistik seperti paduan warna dan lainnya.

Ciri-ciri:

  1. Lebih mudah mengingat dari yang dilihat daripada yang didengar
  2. Lebih suka membaca daripada dibacakan
  3. Berbicara dengan tempo agak cepat
  4. Cukup peduli dengan penampilan dan pakaian
  5. Lebih menyukai melakukan demonstrasi daripada pidato
  6. Sulit untuk menerima instruksi secara verbal kecuali ditulis
  7. Tidak mudah terdistraksi dengan keramaian
  8. Suka menggambar apa pun di kertas

Gaya belajar tipe visual:

  1. Belajar dari gambar maupun video yang menarik
  2. Membaca buku yang tidak hanya tulisan saja tetapi juga memiliki ilustrasi
  3. Saat belajar bisa sambil lakukan doodling supaya lebih fokus
  4. Gunakan spidol warna-warni saat membuat catatan
  5. Membuat mind mapping untuk memudahkan belajar

Tipe Auditori

Untuk yang memiliki gaya belajar auditori, mengandalkan pendengaran sebagai menerima informasi dan pengetahuan. Orang tipe tidak masalah dengan tampilan visual saat mengajar, yang penting adalah mendengarkan pembicaraan guru dengan baik dan jelas. Nah, makanya tipe auditori biasanya paling peka dan hafal dari setiap ucapan yang pernah didengar bukan apa yang dilihat. Psst, kalau ada teman yang hobi untuk mengingatkan kelas untuk tenang bisa jadi teman kamu tipe auditori tuh!

Ciri-ciri:

  1. Lebih mudah mengingat sesuatu dari apa yang didengar daripada yang dilihat
  2. Senang mendengarkan
  3. Mudah terdistraksi dengan keramaian
  4. Kesulitan dalam tugas atau pekerjaan yang melibatkan visual
  5. Pandai menirukan nada atau pun irama suara
  6. Senang membaca dengan mengeluarkan suara atau menggerakkan bibir mereka
  7. Biasanya merupakan pembicara yang fasih
  8. Mudah dalam mengingat nama saat berkenalan dengan orang baru

Gaya belajar aduitori:

  1. Dengarkan musik yang disukai
  2. Bisa merekam saat guru mengajar lalu dikemudian hari didengarkan kembali
  3. Apabila membaca buku, bisa sambil diucapkan dengan suara pelan untuk lebih mudah mengingat
  4. Mendengarkan materi yang diajarkan guru saat di kelas dengan seksama
  5. Belajar dengan diskusi bersama teman supaya lebih mudah memahami maupun mengingat materi

Tipe Kinestetik

Gaya belajar ini menyenangi belajar yang melibatkan gerakan. Biasanya orang yang tipe ini, merasa lebih mudah mempelajari sesuatu tidak hanya sekadar membaca buku tetapi juga mempraktikkanya. Dengan melakukan atau menyentuh objek yang dipelajari akan memberikan pengalaman tersendiri bagi tipe kinestetik. Makanya, orang yang memiliki gaya belajar tipe kinestetik biasanya tidak betah berdiam lama-lama di kelas.

Ciri-ciri:

  1. Menyenangi belajar dengan metode praktik
  2. Kadang kesulitan dalam menulis tetapi pandai dalam bercerita
  3. Menyukai aktivitas yang melibatkan gerakan tubuh seperti olahraga atau menari
  4. Saat berkomunikasi banyak menggunakan isyarat tubuh
  5. Menghafal dengan cara berjalan atau melihat

Gaya belajar kinestetik

  1. Saat mendapatkan materi belajar, bila memungkinkan segera coba praktikkan
  2. Belajar sambil melakukan aktivitas yang melibatkan gerakan, misalnya sambil berjalan atau sesederhana menjetikkan jari
  3. Melakukan eksperimen dari materi yang didapatkan dari guru
  4. Bisa mengunjungi tempat yang berhubungan materi di pelajaran, misalnya untuk pelajaran Sejarah bisa mengunjungi museum
  5. Mengikuti ekstrakurikuler seperti seperti KIR (Kelompok Ilmiah Remaja)

5 Karakteristik Penentu Memilih Jurusan Kuliah

Salah satu hal penting yang tidak kalah membuat bingung saat ingin melanjutkan studi adalah jurusan.

Pasalnya, perkara jurusan ini sangat berpengaruh dalam kehidupan seseorang yang mempelajarinya sekaligus tidak mudah untuk memilihnya.

Jurusan kuliah artinya kajian bidang ilmu pengetahuan yang ingin kamu pelajari secara akademis.

Tujuannya adalah menyiapkan diri agar siap di dunia kerja dengan bekal ilmu tersebut.

Jadi, ini akan sangat mempengaruhi kehidupan kamu di masa depan. Pikirkan dengan matang jurusan apa yang benar-benar kamu inginkan. Jika bimbang, kamu boleh berkonsultasi pada orang-orang yang kamu percaya ataupun menyewa jasa konsultan pendidikan.

Untuk menambah pengetahuan terkait hal ini, Lister sudah merangkum 5 jenis karakteristik seseorang dalam menentukan jurusan kuliahnya. Lima karakteristik ini adalah apakah seseorang memiliki sifat idealis, realistis, ambisius, oportunis, strategis.

Tipe Idealis

Jika seseorang memiliki sifat idealis, maka pemilihan jurusan biasanya ditentukan berdasarkan minat bidang yang akan dipelajari dan yang bisa memberikan ilmu sesuai dengan cita-citanya. Memilih jurusan di kampus yang tidak terlalu populer tidaklah mengapa, yang penting jurusan tersebut diajar oleh para pengajar yang ahli dalam bidangnya. Orang idealis juga ingin belajar di lingkungan yang mendukung. Maka lokasi yang benar-benar nyaman untuk belajar, menjadi salah satu faktor penentu pilihan.

Tipe Realistis

Sementara bagi mereka yang realistis, pemilihan jurusan dan kampus didasarkan pada kemampuan dirinya. Mereka tidak akan mengejar jurusan atau kampus dengan peringkat yang tinggi, sangat populer, namun punya persyaratan berat untuk bisa masuk. Yang paling penting jurusannya sesuai dengan apa yang dia butuhkan, kampusnya tidak terlalu menuntut mahasiwanya untuk sangat cemerlang, sehingga dia bisa membagi waktu yang cukup antara belajar dengan mencari pengalaman di luar akademis.

Tipe Oportunis

Tipe berikutnya adalah mereka yang oportunis. Yang masuk kategori ini adalah orang-orang yang menempatkan kuliah ke luar negeri lebih sebagai sarana untuk mencapai tujuan lain yang lebih besar. Biasanya mereka akan memilih jurusan dan kampus dengan jumlah mata kuliah yang sedikit atau dengan mata kuliah yang relatif mudah mereka pelajari. Waktu luang yang mereka punya akan dimanfaatkan untuk mencari uang, pengalaman, relasi, dan bersenang-senang.

Tipe Ambisius

Ambisius Lain lagi dengan tipe ambisius. Tipe ini tau bahwa kuliah di luar negeri adalah kesempatan besar bukan cuma untuk menimba ilmu, tetapi juga berjejaring, dan meningkatkan karir. Oleh karena itu biasanya tipe ini akan mengincar jurusan dan kampus terbaik dan ternama di sebuah negara. Mereka siap akan konsekuensi bekerja keras untuk bisa masuk ke jurusan tersebut dan lulus dengan nilai yang baik.

Tipe Strategis

Tipe lainnya adalah orang-orang yang strategis. Mereka memilih jurusan bukan karena mereka suka atau sesuai dengan latar belakang mereka, tetapi melihat yang dibutuhkan di masa sekarang dan yang akan datang. Mereka berani mengambil resiko lintas jurusan, atau belajar sesuatu yang sangat baru bagi mereka. Mereka juga akan mempertimbangkan faktor keterkenalan kampus, untuk bisa masuk ke jaringan di dalamnya, Nah, kamu termasuk tipe yang mana? Kenali diri kamu dan jangan sampai kamu salah mengambil jurusan karena tidak menyesuaikan dengan karakteristik diri sendiri.

Pastikan semua faktor ini telah terjawab agar kamu tidak salah jurusan. Percayalah, salah jurusan itu berat karena bisa jadi sumber kegagalan akademis dan menjadi pendorong masalah mental ketika sudah berada di luar negeri.

Sudah Kuliah ke Luar Negeri, Tapi Salah Jurusan?

Maraknya desas-desus tren kuliah ke luar negeri membuat banyak anak muda jadi latah mau kuliah di luar negeri pula.

Sebenarnya tidak salah, malah sangat bagus.

Tapi, apakah tujuannya sudah tepat atau sekadar ikut-ikutan? Artikel kali ini akan membahas fenomena kuliah ke luar negeri dan salah jurusan, pas buat yang lagi galau nih!

Kuliah ke Luar Negeri itu Bukan Piknik

Menempuh studi di luar negeri, apalagi diterima di universitas bergengsi katakanlah Universitas Sorbonne, Perancis tentu sangat membanggakan. Apalagi membayangkan bahwa kita adalah anak muda pertama dari kampung halaman yang bisa mengenyam pendidikan kualitas nomor wahid di dunia itu. Terlebih kita kuliah tanpa mengeluarkan biaya alias menggunakan beasiswa. Wah! Bangga sekali tentunya.

Namun, kebanggaan itu seharusnya bukan merupakan tujuan apalagi akhir dari perjalanan.

Jangan dibayangkan ketika sepulang dari luar negeri itu langsung berubah hidupnya, jadi kaya mendadak dan hidup nyaman.

Dosen saya pernah berkata hidup adalah perjuangan, jadi selepas mendapatkan gelar master ya tetap berjuang namanya juga hidup.

Punya Tujuan Hidup

Seseorang yang sudah memutuskan untuk menempuh kuliah di luar negeri, sedari awal sudah harus merumuskan apa tujuannya setelah selesai nanti kuliah dan apa yang akan dicapai.

Hal itu penting karena akan mempengaruhi persiapan dan perjalanan studi kita. Sebab harus diingat, sekolah (di LN) itu bukan piknik, yang hanya dijalani satu minggu. Lalu setelah kita merasa fresh, bisa kembali ke kehidupan nyata kita. Sekolah itu bagian dari hidup kamu. Dia adalah kehidupan itu sendiri.

Bila sudah menemukan tujuan, barulah persiapan untuk kuliah di luar negeri dilakukan. Pilihan mengenai jurusan dan universitas, ditentukan berdasarkan tujuan tersebut. Dalam hal ini, passion sangat penting.

Punya Tujuan Hidup

Seseorang yang sudah memutuskan untuk menempuh kuliah di luar negeri, sedari awal sudah harus merumuskan apa tujuannya setelah selesai nanti kuliah dan apa yang akan dicapai.

Hal itu penting karena akan mempengaruhi persiapan dan perjalanan studi kita. Sebab harus diingat, sekolah (di LN) itu bukan piknik, yang hanya dijalani satu minggu. Lalu setelah kita merasa fresh, bisa kembali ke kehidupan nyata kita. Sekolah itu bagian dari hidup kamu. Dia adalah kehidupan itu sendiri.

Bila sudah menemukan tujuan, barulah persiapan untuk kuliah di luar negeri dilakukan. Pilihan mengenai jurusan dan universitas, ditentukan berdasarkan tujuan tersebut. Dalam hal ini, passion sangat penting.

Cara Menghindari Salah Jurusan

Lalu bagaimana cara menghindari salah jurusan? Tentu melakukan analisa beberapa faktor seperti negara tujuan, peminatan, kemampuan finansial, dan kesesuaian jurusan kuliah dengan latar belakang ilmu sebelumnya.

Mengapa negara tujuan penting? Karena kuliah di Amerika tentu berbeda dengan di Inggris, Singapura, Australia, atau negara lainnya. Kenali bagaimana sistem pendidikan di sana melalui website kampus, webinar perkuliahan di luar negeri, bertanya pada alumni, atau mengikuti mentoring kuliah di luar negeri.

Selanjutnya tanyakan kepada diri sendiri, apakah jurusan tersebut sesuai dengan minat atau tidak. Karena kalau kita menyukai jurusannya, kuliah akan lebih bersemangat.

Selain itu, kemampuan finansial juga harus diperhitungkan. Kampus populer biasanya mematok biaya lebih tinggi dari kampus yang biasa saja. Dan kalau memang dananya tidak ada, kamu harus mencari beasiswa. Kesesuaian jurusan dengan latar belakang pendidikan sebelumnya atau pekerjaan saat ini juga menjadi penting.

Jika kita sudah pernah belajar jurusan itu sebelumnya atau bekerja di bidang tersebut, maka akan menjadi modal besar untuk menakklukan pembelajaran di luar negeri.

5 Mitos Belajar Bahasa Asing yang Harus Dibasmi Para Pemula!

Saat belajar bahasa baru kita dihadapkan pada banyak pilihan, mau otodidak atau ikut kursus dimana keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Setelah itu, berbagai mitos pun terkadang menjadi penghambat kita sebagai pembelajar pemula untuk terus melakukan progress. Padahal beberapa hal itu tak perlu dipercaya! Simak 5 mitos belajar bahasa asing yang sudah Lister rangkum sampai akhir ini ya!

“Jika kamu sudah memutuskan suatu pilihan, maka bertanggung-jawablah dengan pilihan itu.”

Belajar Langsung ke Negaranya

Mitos yang pertama adalah kamu harus pergi ke negara itu untuk belajar bahasa. Jika kamu memiliki kesempatan dan kemauan untuk mengunjungi negara yang bersangkutan, itu adalah ide yang sangat bagus fellas. Pasalnya, memang benar, cara cepat menguasai bahasa asing adalah kamu datang dan berinteraksi secara langsung dengan orang-orang yang menggunakan bahasa itu.

Tapi, itu bukan satu-satunya cara!

Kamu tidak diharuskan untuk pergi ke negara tertentu dan tinggal di sana hanya untuk belajar bahasa. Karena hal ini akan sangat menguras biaya dan ongkos yang harus kamu tanggung. Bayangkan saja, berapa biaya yang harus kamu keluarkan jika berencana ke Belanda atau Jerman hanya untuk belajar bahasanya saja?

Solusi alternatif terbaik untuk mengatasi masalah itu adalah dengan berkomunikasi secara langsung dengan teman yang telah menguasai keterampilan bahasa atau langsung berkomunikasi dengan seorang guru yang akan membimbing kamu.

Jadi Ekstrovert Supaya Lebih Cepat Lancar Berbahasa

Apakah memang harus menjadi ekstrovert dulu untuk lancar berbahasa asing? Jawabannya tidak. Ini adalah mitos tentang belajar bahasa asing yang tidak perlu kamu percayai.

Dulu ketika masih mencoba belajar bahasa Inggris, saya juga berpikir dan sedikit terpengaruh mitos itu sehingga malah menyurutkan semangat untuk menguasainya. Pelan namun pasti, saya mencoba menata hati dan mencari gaya belajar yang cocok sampai akhirnya bahasa Inggris bisa dikuasai.

Mungkin memang benar, orang dengan kepribadian introvert lebih mudah merasa canggung dan gelisah saat bertemu dengan orang-orang asing. Sedangkan orang-orang dengan kepribadian ekstrovert cenderung lebih banyak berbicara dengan semua orang.

Disitulah muncul gap yang membuat berpikir apakah harus menjadi ekstrovert dulu baru lancar berbahasa asing karena mungkin kita melihat teman-teman esktrovert yang terlihat lebih cepat lancar. Kenyataanya tidak mesti harus begitu.

Poin pentingnya adalah kelebihan sifat banyak bicara yang dimiliki ekstrovert sangat memudahkan mereka untuk melatih kemampuan bahasa asing yang sedang dipelajari. Namun, tekad kuat dan komitmen lah yang lebih penting. Jangan pernah membiarkan kekurangan yang dimiliki menjadi halangan untuk belajar bahasa baru ya!

Tidak Belajar Bahasa Baru Karena Sudah Terlalu Tua

Usia memang selalu menjadi masalah krusial yang sering membuat orang merasa ragu-ragu untuk mempelajari sesuatu yang baru. Padahal usia hanyalah salah satu faktor yang mempengaruhi kecepatan belajar seseorang.

Adapun faktor lain yang mempengaruhi kemampuan belajar yaitu lingkungan belajar dan motivasi internal dari dalam diri.

Cukup Belajar Satu Jenis Bahasa Asing Saja

Saat ini bahasa asing yang banyak digunakan oleh banyak orang di dunia adalah bahasa Inggris. Sekitar 25% populasi di dunia menggunakan bahasa Inggris untuk melakukan percakapan dengan orang lain.

Tapi, jangan hanya fokus untuk mempelajari bahasa Inggris saja ya. Di dunia dengan keberagaman budaya, bisnis, serta hiburan akan sangat membutuhkan keahlian berbahasa asing yang lain.

Tak Punya Cukup Waktu Untuk Memulai

Mitos yang satu ini sangat tidak boleh kamu percaya. Masalah tidak punya cukup waktu adalah alasan klasik orang-orang yang tidak memiliki skala prioritas dalam hidupnya. Apakah kamu juga?

Sebab, jika belajar bahasa asing termasuk dalam daftar yang penting untuk dikerjakan, maka kamu pasti akan memiliki waktu untuk mempelajari hal tersebut. Setuju?

Belajar Apa Saja Jadi Mudah, Kalau Kamu Paham Cara Ini

Sebagai manusia yang hidup di dunia, kita dituntut untuk belajar terus menerus tiada henti. Ya, mempelajari apapun itu mengikuti perkembangan dunia yang semakin maju.

Hal ini dikarenakan memiliki bekal ilmu yang cukup, akan membuat seseorang lebih bijak dalam bersikap maupun bertindak. Tak hanya itu, dengan berilmu, kita juga akan lebih hati-hati dalam menjalani kehidupan.

Ilmu tidak harus kita dapatkan di bangku sekolah atau perkuliahan lho, namun kita bisa mendapatkan ilmu darimana saja, bahkan dari sebuah obrolan dengan seseorang di tempat yang tidak kita duga.

Itulah mengapa, penting bagi seseorang mencari ilmu dengan baik, tekun, dan sepanjang hayat. Selain itu, dalam mencari ilmu juga harus penuh semangat dan tidak mudah menyerah.

Sebagai makhluk sosial memiliki ilmu pengetahuan adalah sebuah keharusan. Dengannya, kita dapat menjalani kehidupan dengan baik dan benar serta menggapai segala impian yang dimilki.

Henry Ford pernah berkata, “siapa saja yang berhenti untuk terus belajar, maka ia bisa dikatakan sudah tua.”

Begitu pula, Harvard Health Publications mengungkapkan bahwa, tingkat pendidikan formal yang lebih tinggi berkaitan dengan fungsi mental yang lebih baik di masa tua nanti.

Seperti itulah pentingnya belajar dan terus meningkatkan keilmuan yang dimiliki karena membuat otak dan mental lebih sehat di masa senja.

Teknik Sederhana Untuk Belajar Apapun Lebih Baik

Setelah memahami pentingnya belajar, pasti kita jadi merasa semangat untuk terus mencoba hal baru, bukan?

Tapi, terkadang sulit juga untuk memahami ilmu atau keahlian baru yang sedang dipelajari, bukannya makin bisa eh malah makin desperate!

Pernah begitu?

Seorang fisikawan dari Amerika, Richard Feynman yang memenangkan penghargaan Nobel di bidang fisika pada tahun 1965 telah mengembangkan teori seni belajar atau dikenal dengan The Feynman Learning Technique.

Formula The Feynman Learning Technique diyakini dapat membantu memahami sebuah informasi sulit , ilmu pengetahuan baru, dan ide kompleks ke dalam hal-hal yang mudah diterapkan.

Formula seperti ini dapat kamu terapkan tatkala berproses mempelajari sebuah keahlian baru lebih mudah dan cepat. Lalu, bagaimana caranya? Simak pembahasan di bawah sampai akhir ya!

7 Cara Belajar Apapun lebih Cepat Dengan Mengajar

“I hate this topic! I don’t understand it and I’m never going to! And even if I did, how am I supposed to remember this anyway, huh?”

Proses belajar memang tidak mudah terlebih jika kamu harus mempelajari materi yang tidak kamu sukai. Pernah merasakan hal itu?

Lalu bagaimana cara mensiasatinya? Pada bagian ini Lister sudah merangkum teknik mengatasi masalah tersebut dari fisikawan Amerika, Richard Feynman.

Pernah mendengar ungkapan seperti “when we teach, we learn?”

Beberapa hal yang akan kamu dapatkan ketika belajar dengan mengajar:

  • Terdorong untuk meninjau kembali hal yang dipelajari
  • Terdorong untuk mengorganisir pengetahuan yang dimiliki
  • Membantu menemukan gap/celah untuk melakukan perbaikan pada materi yang belum dipahami
  • Tercipta proses belajar yang lebih practicalrewarding, dan meaningful.

Ambil Satu Topik dan Buat List Pertanyaan Kamu Tentang Topik Itu

Langkah utama menerapkan formula ini adalah menentukan satu topik yang hendak kamu pelajari dan buatlah pertanyaan sebanyak-banyaknya. Untuk apa? Untuk men-trigger otak agar berpikir lebih jauh dan mencari pemahaman tentang ilmu baru tersebut.

Pilih satu tema dari daftar tersebut dan tulis di atas kertas kosong

Pada langkah ini, tulis segala sesuatu yang kamu pahami dari tema itu. Coba biarkan hal itu mengalir tanpa membuka buku catatan atau mencari di halaman pencarian terlebih dahulu.

Nah, ketika sudah benar-benar tidak tahu, kamu boleh melengkapi kekosongan dengan membuka buku catatan.

Membayangkan sedang mengajarkan konsep tersebut pada orang lain

Kemudian, lakukan langkah selanjutnya yaitu menciptakan ruangan atau kamar yang terdapat whiteboard untuk memulai mengajar konsep itu. Bagaimana jika tidak ada orang lain yang mau mendengarkan kita?

Lakukan saja sendiri tidak masalah. Lalu, bayangkan pertanyaan seperti apa yang akan muncul dalam benak mereka serta bagaimana konsep ini akan relate kepada kehidupan mereka.

Identifikasi hal – hal yang masih belum bisa kamu jelaskan dengan baik

Tahap ini adalah tahap dimana kita mengevaluasi diri pada bagian apa kita sulit menjelaskan sehingga harus dipelajari lagi.

Pelajari lagi konsep itu dan explore cara lain untuk menjelaskannya

Buka kembali catatan bukunya, browsing, bertanya pada guru atau mentor untuk menjelaskan secara lebih simpel.

Lalu ulangi step 2 dan 3.

Menyederhanakan penjelasan menggunakan kata simpel dan analogi

Sampai di tahap 6 ini seharusnya kamu sudah mampu menjelaskan konsep tersebut dengan baik. Selamat!

Saatnya tantang diri kamu sendiri untuk kembali menjelaskan dengan cara yang lebih simpel dari sebelumnya. Gunakan kata-kata yang lebih mudah dipahami, disertai analogi yang visual.

Proses ini akan membantu menanamkan konsep pada otak dan mengubah pemahaman kamu dari baik menjadi sangat baik!

Ajarkan konsep yang telah kamu pelajari pada orang lain

Jadilah mentor atau guru. Tulislah buku atau artikel yang membahas konsep tersebut. Mulailah bersenang-senang dengan membagi informasi itu pada orang-orang yang membutuhkan.

“If you can’t explain something simply, you dont understand it well enough.”Albert Einsten

Itulah beberapa formula The Freynman Technique yang bisa kamu coba, fellas. Selamat mencoba!

Cara Mudah Belajar Bahasa Asing Paling Efektif dan Cepat

Apakah kamu sedang mencari cara yang tepat untuk belajar bahasa asing? Apakah selama ini telah menggunakan metode yang tidak efektif dan progres yang tidak terarah?

Jangan buang waktu lagi! Kami sudah merangkum formula yang paling efektif dan cepat untuk belajar bahasa asing sekaligus, terbukti berhasil. Penasaran? Simak artikel pembahasan ini sampai akhir ya fellas.

Lagi-lagi perkara motivasi ini bukan hal yang baru untuk terus ditingkatkan para pembelajar bahasa. Kenapa?

Daya juang vs passion

The power of preseverence vs the power of passion

Mungkin alasan kamu mempelajari bahasa asing adalah karena kegemaran, passion, atau hobi. Sehingga di awal-awal semangat kamu sangat tinggi, seperti setiap hari kamu mengalokasikan dua jam untuk meng-upgrade kemampuan. Lalu, berjalan beberapa bulan, kesulitan demi kesulitan menerpa akhirnya kamu tergoda. Semangat juang mulai luntur dan akhirnya kamu menyerah, perjuangan pun selesai.

Perjalanan seorang pembelajar bahasa itu sangat kompleks, bisa jadi lebih sulit dari lika-liku seseorang yang sedang mencari pasangan sejati lho. Artinya semangat yang disertai ketekunan atau daya juang sangat diperlukan untuk berhasil melewati proses ini.

“Hidup bukanlah seperti lomba lari sprint, tapi seperti marathon”. Artinya, hidup ini bukanlah tentang siapa yang paling cepat, tapi siapa yang mampu bertahan hingga akhir.

Tujuan Belajar Bahasa Asing

  • Travellers

“I may travel to Japan often, so I want to at least learn the basics before doing so.” — Vinny

”I want to learn so that I’m more eligible to go for an exchange program.” — Nick

“To never expand your horizons to other places is like being a bird but never opening your wings.” — Trinity

  • Cultural explorers

“I love Japan a lot, both the history of it, and even anything and everything there now, therefore I’d like to learn Japanese to be able to understand it more, and better.” — Ziggy

“I’ll be able to access to a whole new array of film, music and literature, and a greater understanding of the history and culture of Japan.” — Eman

“The pleasant feeling of being able to communicate your ideas further and explore different mindsets.” — Scylla

  • Fun seekers

I thought learning a new, completely abstract, language from English would be fun.” — William

“I don’t really have an actual motive. It seems like a fun language to learn in general.” — Waf

  • Brain trainers

“Learning a foreign language is important because you exercise your brain and train it to think differently.” — Kelly

Belajar bahasa asing sangat baik untuk melatih otak agar mampu berpikir dengan cara yang berbeda.

  • Career seekers

Jika kamu sedang mencari pekerjaan di negara yang menggunakan bahasa asing yang telah kamu pelajari, tampaknya hal tersebut akan menjadi keuntungan tersendiri bukan? Kemampuan berbicara menggunakan bahasa asing dapat menjadi bukti bahawa kamu memiliki kesadaran akan budaya, terbuka, dan komunikasi yang baik dimana hal tersebut sangat penting di era ekonimi modern seperti saat ini.

Manfaat Belajar Bahasa Asing

Setelah membahas tujuan dari kenapa sih kamu harus susah payah belajar bahasa asing? Setelah membaca tulisan diatas, kamu sudah memiliki gambaran tujuan dari kamu belajar fellas?

Kalau belum dan masih membutuhkan motivasi, kamu bisa mulai memahami manfaat-manfaat yang didapat saat memiliki keahlian ini! Karena ternyata belajar bahasa asing juga memiliki banyak sekali manfaat lho. Seperti penjelasan di bawah ini!

Manfaat Belajar Bahasa Asing bagi Otak

Memang ada banyak sekali manfaat belajar bahasa asing untuk otak yang tidak terbantahkan. Melansir dari leadwithlanguages.org, seseorang yang mampu berbicara lebih dari satu bahasa telah terbukti memiliki memori yang lebih baik, kemampuan problem-solving dan critical-thinking skills, memperkuat konsentrasi, kemampuan multitasking, dan pendengaran yang jauh lebih baik. Jadi makin nggak sabar belajar ya fellas?

Usia Terbaik Anak Belajar Bahasa Asing

Lalu, pada usia berapakah masa terbaik seseorang untuk mulai belajar bahasa asing? Mungkin kamu berpikir apakah tingkatan usia penting untuk dipertimbangkan dalam hal ini?

Sebuah studi dari MIT Amerika Serikat mengindikasikan bahwa memang ada masa-masa kritis seseorang yang belajar bahasa baru akan merasa lebih sulit. Seperti melansir dari laman techtimes.com, masa terbaik untuk anak yang ingin belajar adalah usia 10 tahun. Anak-anak yang berusia kurang dari 10 tahun akan lebih mudah dan cepat dalam menyerap informasi bahasa baru. Meski begitu, remaja yang berusia kurang dari 18 tahun juga cepat dalam menyerap informasi dan grammar dalam bahasa baru.

Cara Belajar Bahasa Asing yang Efektif & Cepat

Selanjutnya, poin pokok dari pembahasan artikel kali ini adalah tentang bagaimana cara belajar bahasa asing yang tepat dan cepat. Lister sudah merangkum beberapa cara yang bisa kamu adopsi berikut ini!

  • Cari teman baru yang sefrekuensi
  • Menonton film dan catatlah kosa kata menarik yang kamu ingin pelajari
  • Bepura-pura sedang berada di restoran dan cobalah ubah kosa kata makanan tersebut dalam target bahasa
  • Mendengarkan radio atau podcast
  • Lakukan banyak kesalahan dan belajar dari kesalahan itu!

Tahapan Belajar Bahasa Asing

Setelah cara-cara di atas sudah kamu coba, yang terakhir beberapa tahapan ini juga penting untuk dilakukan. Karena akan menentukan seberapa berhasil dalam memperjuangkan misi ini. Apa saja?

  • Be patient with your self.
  • Commit to speaking in the target language.
  • Make friends with native speakers

Jika Ingin Kuliah di US, 5 Hal Penting Wajib Kamu Persiapkan

Kuliah di US bisa menjadi kesempatan besar dalam kehidupan kamu. Jika sebuah kesempatan ini datang menghampiri, jangan pernah untuk menyia-nyiakannya. Ada banyak orang yang mungkin merasa pesimis dan takut untuk kuliah ke negeri Paman Sam ini. Namun, hal ini tidak perlu menjadi sebuah hambatan karena ada banyak hal menarik yang bisa kamu temukan ketika mengambil pendidikan di Amerika Serikat.

Langkah-langkah Kuliah di US

Dilansir dari kumparan.com, Ada beberapa langkah yang harus dipersiapkan ketika kamu akan mendaftar kuliah di Amerika, diantaranya seperti ini:

Tentukan Tujuan

Hal penting yang perlu ditentukan adalah tujuan universitas. Carilah perguruan tinggi yang tepat bukan hanya dari segi ranking tapi kamu suka seperti lokasi lingkungan, pengajaran dan prospek karir setelah lulus dari universitas tersebut. Perlu diingat, ranking universitas yang tinggi tidak menjamin seseorang sukses di masa depan.

Ikuti Tes Bahasa Inggris

Langkah berikutnya ketika akan mengambil kuliah di Amerika Serikat adalah mengambil tes English atau lainnya. Semua universitas di Amerika mewajibkan calon mahasiswa untuk mengambil IELTS/TOEFL dan sebagian besar juga mensyaratkan untuk ambil SAT bagi studi S1 serta GMAT/GRE untuk studi S2.

Skor yang diminta akan tergantung dari masing-masing universitas. Oleh karena itu, penting persiapan dari awal agar bisa mencapai skor yang dibutuhkan.

Pendaftaran

Setelah semua persyaratan dilengkapi, proses selanjutnya adalah pendaftaran. Beragamnya metode pendaftaran kadang membuat kita pusing untuk melengkapi informasi yang akurat dan unggul untuk bisa diterima di universitas yang dituju. Dengan memakai layanan konsultan pendidikan akan mengurangi beban keribetan Anda dalam proses pendaftaran.

Persiapkan anggaran

Tidak perlu dipungkiri lagi, anggaran memang merupakan hal penting dan harus dipersiapkan ketika akan kuliah di luar negeri termasuk Amerika. Jika kamu menginginkan keringanan biaya, kamu bisa memilih universitas yang menyediakan beasiswa bagi pelajar internasional.

Persiapkan visa pelajar

Setelah memutuskan pilihan universitas tujuan, selanjutnya kamu dapat mempersiapkan visa pelajar sebelum berangkat ke Amerika. Permohonan visa bisa diajukan online dan interview di Kedutaan Amerika.

Baca juga: DAFTAR KELAS BAHASA INGGRIS ONLINE DI INDONESIA

Alasan Untuk Kuliah di Amerika Serikat

Ada banyak hal menarik yang membuat banyak siswa Indonesia ingin belajar di Amerika. Mari disimak kenapa memilih Amerika sebagai tujuan untuk studi.

1. Layanan Untuk Siswa Internasional

Sebagian besar universitas di Amerika sudah terbiasa untuk menerima pelajar internasional. Oleh karenanya, universitas menyediakan layanan tambahan baik di akademis maupun non akademis agar siswa dapat melakukan transisi dengan baik dan lancar di lingkungan belajar yang baru. Masa orientasi siswa baru disiapkan sedemikian rupa agar pelajar bisa mengenal lebih baik lingkungan belajar.

2. Dukungan Fasilitas yang Baik

Jangan pernah khawatir untuk mengambil kuliah di Amerika Serikat. Universitas memberikan fasilitas dukungan sangat baik untuk siswa-siswa internasionalnya seperti perpustakaan yang nyaman, fasilitas gym atau olahraga yang lengkap, lokakarya ke lokasi yang berkaitan dengan mata kuliah yang diambil dan lainnya. Semua hal ini bisa didapatkan gratis oleh pelajar internasional yang studi di Amerika. Selain itu, siswa-siswa juga bisa mengambil kelas bahasa selain dari Inggris agar menjadi tambahan ilmu ketika siswa sudah lulus kuliah.

3. Lingkungan Akademik Fleksibel

Mengambil pendidikan di Amerika memberikan kenyamanan kepada semua mahasiswa internasional karena metode pendidikan yang sangat fleksibel. Pelajar dibebaskan untuk mengambil mata kuliah apapun di 2 tahun pertama studi S1 lalu di tahun ke 3 dan 4 baru mengambil spesifikasi mau fokus di jurusan apa. Selain itu, siswa juga bisa mengambil mata kuliah tambahan di saat musim panas sehingga ada kesempatan untuk tamat kurang dari 4 tahun.

4. Universitas di USA Merupakan Benteng Keragaman Budaya

Seperti yang kamu tahu, mahasiswa yang belajar di Amerika Serikat berasal dari berbagai macam suku, bangsa, negara, bahkan benua. Oleh karena itu, kamu bisa mengenal berbagai macam budaya ketika mengenyam pendidikan disana, mengambil nilai positif dan mengubah cara berpikir serta pandangan yang lebih baik lagi.

5. Ada Beragam Tempat Wisata Menarik

Hal yang paling membuat banyak orang tertarik untuk kuliah pada USA adalah ada banyak tempat wisata. Sembari mengenyam pendidikan, kamu bisa melakukan traveling untuk mengenal berbagai macam kebudayaan di Amerika Serikat serta jangan lupa kamu akan bisa merasakan 4 musim ketika kuliah di sini.