Salah satu cara terbaik untuk kita bisa memahami tentang kehidupan orang-orang yang tinggal di suatu negara adalah dengan mengetahui kebiasaan dan tradisi yang biasa mereka lakukan.
Inggris Raya terkenal bukan hanya karena pesona panoramanya yang indah dan arsitektur yang megah loh. Inggris juga penuh dengan budaya dan tradisi yang telah ada selama ratusan tahun, yang menjadikannya otentik dan menarik untuk dikunjungi. Kalau kamu ingin tahu dan mengenal lebih dekat lagi tentang Inggris, maka 3 tradisi ini wajib kamu ketahui:
“Tea Time!”
Tradisi Tea Time ini juga dikenal dengan nama ‘Afternoon Tea’ atau acara minum teh sore hari.
Inggris Raya terkenal bukan hanya karena pesona panoramanya yang indah dan arsitektur yang megah loh. Inggris juga penuh dengan budaya dan tradisi yang telah ada selama ratusan tahun, yang menjadikannya otentik dan menarik untuk dikunjungi. Kalau kamu ingin tahu dan mengenal lebih dekat lagi tentang Inggris, maka 3 tradisi ini wajib kamu ketahui:
“Tea Time!”
Tradisi Tea Time ini juga dikenal dengan nama ‘Afternoon Tea’ atau acara minum teh sore hari.
‘Afternoon Tea’ sudah ada sejak tahun 1800-an dimana Anna Russell, Duchess of Bedford, merasa lapar di sore hari. Rasa lapar inilah yang mendorong Anna untuk meneguk secangkir teh. Karena itulah tradisi yang awalnya hanya populer di kalangan bangsawan Inggris ini biasanya diadakan pada pukul 3-5 sore, waktu dimana perut kita mulai merasa lapar.
Dengan cara meminum teh hangat dan memakan sedikit makanan manis sebagai selingan mampu membuat banyak orang Inggris merasa semua masalah mereka hilang seketika.
“A cup of tea solves everything.” Begitu kata orang Inggris.
Lalu bagaimana dengan ‘High Tea’? ‘High Tea’ adalah tradisi minum teh yang dilakukan oleh para pekerja kelas menengah ke bawah setelah seharian bekerja berat. Hidangannya bisa berupa roti, keju, daging dan salad yang disajikan bersama dengan teh di meja makan yang tinggi. ‘High Tea’ juga kerap disebut ‘Meat Tea’ karena daging sering menjadi pilihan utama saat makan. Karena menu makanannya seperti itu, maka sajian ‘High Tea’ pun jauh lebih mengenyangkan dibandingkan acara ‘Afternoon Tea’.
English Breakfast
Selain memiliki tradisi ‘Tea Time’, orang Inggris juga punya kebiasaan sarapan dengan menu lengkap alias komplit. Seperti biasa, sarapan semacam ini dulu hanya bisa dinikmati oleh golongan atas. Namun saat ini semua orang sudah bisa menikmatinya. Sarapan sebagai asupan energi penting saat sebelum bekerja dan juga bersantai di akhir pekan, maka English Breakfast ini telah menjadi bagian dari kehidupan orang Inggris.
Adapun yang disebut dengan ‘Full English Breakfast’ ini terdiri dari telur mata sapi, sosis, daging babi, puding hitam, Baked beans, tomat goreng, hash brown dan jamur tumis. Menu seperti ini dulunya sering disajikan pada kafe kelas atas.
Pada abad ke 17, sajian sarapan tradisional ini hanya bisa dinikmati oleh kalangan kelas atas dan menengah ke atas seperti para bankir. Seperti di rumah- rumah Victoria orang yang kaya, sarapan biasanya dilakukan dengan gaya prasmanan yang di dalamnya terdiri dari daging babi atau daging domba, kedgeree, jamur dan roti.
Karena pada masa itu harga daging cukup tinggi maka sebagian penduduk lain hanya makan roti dan mentega untuk sarapan mereka. Ditambah olesan selai yang mengandung sedikit buah.
Menu English Breakfast ini juga muncul pada Isabella Beeton’s Book of Household Management pada tahun 1861. namun 100 tahun kemudian bahan makanan ini dijual dengan harga murah dan tersedia bagi semua kalangan masyarakat.
Makanan seperti ini adalah pengembangan pasca perang. Di tahun 1950 an mereka perlu makanan murah seperti kacang kalengan yang dahulu jadi maknan impor yang mahal sebelum masa perang dunia II. Sedangkan untuk saat ini wisatawan bisa mengkonsumsi English Breakfast dari orang Inggris sendiri. Karena dalam sebuah penelitian dijelaskan bahwa hanya sebesar 5% populasi yang konsumsi makanan digoreng untuk sarapan.
Untuk masa yang akan datang prediksi mengenai trend makanan akan jauh lebih sehat. Menambahkan berbagai jenis kacang- kacangan atau makanan yang dipanggang pada menu sarapan bisa dilakukan orang di zaman milenial.
Going To The Pub
Budaya orang barat memang tak lepas dari kehidupan malam, seperti halnya nongrong di bar, dan juga party di diskotik. Anda semua jangan kaget jika anda mengetahui budaya going to the Pub ini. jika tinggal di sana maka tiap malam kecuali pada hari minggu, jalanan city center akan banyak orang mabuk dan cewek yang pakaiannya minim.
Minum alkohol khususnya bir memang sudah menjadi budaya yang umum di sini. Sehingga tak jarang bila anak- anak mulai minum sejak ia masih duduk di bangku sekolah menengah atau setingkat SMP. Walaupun memang secara aturan formal mewajibkan minimal usia 18 tahun untuk dapat membeli minuman yang alkohol.
Kalau kamu bertanya kepada 100 orang Inggris, apa aktivitas favorit mereka? Kemungkinan besar mereka akan menjawab; “Pergi ke pub dan menikmati minuman!”
Tentu saja yang dimaksud dengan minuman bukan minuman teh atau kopi. Yang dimaksud adalah bir dan minuman beralkohol lainnya. Dan rata-rata orang Inggris memang sangat kuat minum minuman keras. Sekali mereka nongkrong di pub, mereka dapat menghabiskan antara 2-4 pint bir dengan mudah. Pint adalah gelas bir besar yang isinya sekitar 568 ml.
Kalau kamu diajak jalan-jalan serta nongkrong oleh orang Inggris, maka anda juga harus bersiap untuk diajak minum di pub. Orang Inggris memang suka menggunakan cara seperti ini untuk menghabiskan waktu bersama teman atau keluarga.
Minum alkohol menjadi tradisi umum dan wajib disini. Tak perlu menunggu acara khusus untuk minum bir, anggur atau sejenisnya. Tak juga harus menunggu malam hari untuk menenggak segelas bir. Kalau kamu jalan-jalan di Inggris, dengan mudah kamu bisa menjumpai orang minum di pagi hari, siang hari sembari makan siang, sore hari selepas jam kerja, dan malam hari.
Nah, itulah tiga tradisi warga Inggris yang paling kental yang bisa kamu temui kalau kamu jalan-jalan ke Inggris. Semoga informasi ini bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan serta dapat diambil sisi positifnya.