Tips dan Kiat Berpidato Bahasa Inggris

Terdapat gugus artikel yang membicarakan mengenai bisnis diantaranya: kursus business conversationkursus business presentation, serta kursus business writing; juga ada gugus lain yang membahas tentang hal-hal yang lebih teknis seperti kursus pronunciation, dan kursus persiapan kuliah luar negeri.

Di artikel kali ini, tema yang diangkat akan lebih mengutamakan hal-hal praktis lain, yang mana dirasa akan dapat dipergunakan oleh berbagai kalangan tanpa terkecuali, yaitu: Kursus English for Public Speaking. Jika dilihat dari berbagai bahasan yang sudah-sudah, baik pada batch sekarang maupun batch sebelumnya, tema kali ini belum memiliki padanan yang serupa dikarenakan keunikan yang dimilikinya. Membicarakan suatu keterampilan berbahasa yang lebih tematis, artikel kali ini akan membahas mengenai kemampuan berbicara di muka publik. Maka tepat jika sekiranya artikel ini diberi judul: Tips dan Kiat Berpidato Bahasa Inggris.

Berbicara di muka publik atau public speaking tentu saja merupakan sebuah kemampuan yang tidaklah sederhana. Bahkan apabila seseorang sudah memiliki kemampuan kebahasaan yang baik sekalipun, kemampuan ini tetap perlu diasah secara tersendiri. Atas dasar itulah, seni berbicara di muka publik sendiri sudah dipelajari oleh umat manusia sejak berabad-abad yang lalu.

Ini didasarkan pada signifikansi yang dimilikinya, di mana berkaitan erat dengan berbagai hal yang berhubungan dengan tata cara menyampaikan opini, mengemasnya dalam bentuk yang ringkas, serta keterampilan memenetrasikan opini tersebut ke benak para audiensi. Tidak hanya memerlukan nyali yang tinggi, berbicara di depan publik perlu untuk dilatih sehingga upaya yang dilakukan dapat optimal.

Kemampuan public speaking yang baik sering dikaitkan sebagai suatu karakteristik yang dimiliki oleh insan-insan hebat dengan jiwa kepemimpinan mumpuni. Banyak pemimpin dunia, penemu, hingga berbagai CEO perusahaan-perusahaan yang memiliki kemampuan ini secara baik. Karena itulah akan sangat wajar jika materi kali ini terbilang menarik bagi siapa saja.

Seni Berbicara di Depan Publik (Public Speaking)

Kajian mengenai public speaking sendiri dinamakan sebagai oratory atau oration, yang dalam Bahasa Indonesia berarti oratori atau orasi. Dilihat dari sejarah serta perkembangannya, kajian mengenai orasi sendiri pertama kali muncul di era Yunani serta Romawi kuno. Seperti yang sudah disebutkan di atas, seni berbicara di depan publik atau yang juga dikenal dengan istilah public speaking, sudah dipelajari manusia jauh sejak jaman para pemikir dan filsuf-filsuf klasik sekelas Plato dan Aristoteles.

Para pemikir di era itu sendiri memberikan pengaruh yang cukup signifikan terhadap perkembangan dan evolusi sejarah cabang keilmuan orasi. Praktek ini dianggap sebagai suatu hal yang amat berkaitan dengan kajian keilmuan dan akademis serta lekat dengan kebiasaan-kebiasaan para intelektual. Dengan semakin berkembangnya teknologi kearah yang lebih canggih, seni berorasi pun berubah menjadi bentuk yang lebih beragam seperti konferensi video (video conferencing), presentasi multimedia (multimedia presentation), dan metode-metode non-konvensional lainnya.

Pada awalnya, ilmu orasi sendiri merupakan sebuah bentuk perkembangan dari ilmu kuno yang dinamakan retorika atau rhetoric. Menurut sumber literatur yang ada, retorika sendiri merupakan suatu seni persuasif. Kembali di era zaman kuno, kajian ini, bersama dengan ilmu tata bahasa (grammar) serta logika (logic), membentuk suatu set keilmuan yang dinamakan sebagai trivium.

Menurut Aristoteles sang filsuf kawakkan, retorika sendiri merupakan kemampuan memersepsikan segala sesuatu yang dapat memproduksi hal-hal bersifat persuasi. Sedangkan jika dilihat dari definisinya, retorika sendiri merupakan suatu bentuk aplikasi kebahasaan yang bertujuan untuk menginstruksikan atau mengajak sekumpulan pendengar atau pembaca. Kajian ilmu ini juga sering diidentikkan sebagai ilmu kebijaksanaan (wisdom) – yang mana berkolaborasi dengan tata bahasa pada aspek pengetahuan serta logika sebagai dasar pemahaman.

Tujuan dari suatu kegiatan orasi sendiri biasanya adalah untuk mentransmisi informasi, menceritakan suatu kisah, serta memotivasi atau menyemangati orang banyak. Jenis pidato seperti ini memiliki tiga unsur wajib, di antaranya: informatif, mampu meyakinkan, serta menghibur.

Kunci dari keefektifan berorasi sendiri terletak pada pengetahuan mengenai kapan waktu dan cara yang tepat untuk berbicara di muka publik. Seiring dengan berkembangnya zaman, public speaking sendiri memainkan peranan yang besar dalam dunia okupasi.

Menurut survei, kurang lebih 70% dari seluruh pekerjaan yang ada di dunia melibatkan keterampilan berbicara di depan publik. Dengan semakin maraknya permintaan di bidang ini, pangsa pasar pada bisnis yang ada pun ikut berkembang, di mana bisnis public speaking mulai banyak dilakukan oleh para profesional. Para profesional ini pun dapat bekerja secara mandiri perseorangan hingga dipekerjakan di bawah naungan biro-biro orator.

Kiat Serta Tips Dalam Melakukan Pidato

Diantara berbagai macam bentuk aktivitas public speaking,yang paling umum dijumpai adalah berpidato atau speech. Ada banyak kemampuan yang perlu dikuasai agar bisa dikatakan menguasai kemampuan berpidato, beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:

  • Orasi (oratory)
  • Penggunaan bahasa tubuh (the use of gestures)
  • Pengendalian suara (control of the voice/inflection)
  • Pemilihan kosakata, penekanan nada bicara, dan gaya bahasa (vocabulary, register and word choice)
  • Penggunaan catatan dan tinggi-rendah suara (speaking notes and pitches)
  • Keberadaan humor (using humor)
  • Membangun interaksi dengan audiensi (developing a relationship with the audience)
  • Pembawaan (extemporaneous and anthusiastic delivery)
  • Pembukaan yang efektif (effective introduction)
  • Cara mengambil perhatian (efforts to reach hearts)
  • Penggunaan berbagai pertanyaan retoris (effective use of questions).

Dan berikut ini adalah beberapa kiat-kiat serta tips dalam menyampaikan sebuah pidato.

  • Awali dengan pembukaan yang mantap

Kunci dari suatu pidato yang sukses adalah melalui pembukaan yang berkesan dan dramatis. Berikan sebuah impresi yang baik dari awal pidato dimulai. Usahakan memberikan sebuah pembawaan dengan nuansa yang ramah, hangat dan antusias.

  • Rengkuh perhatian penonton

Pembukaan yang berkesan dan dramatis berfungsi untuk memenangkan perhatian audiensi. Dengan mampu mendapatkan perhatian mereka, persentase keberhasilan dari suatu aktivitas berpidato pun telah dikantongi yaitu sebesar 25%.

  • Menangkan hati mereka

Setelah berhasil mendapatkan perhatian yang dibutuhkan serta mampu mempertahankannya, langkah penting selanjutnya adalah untuk memenangkan hati audiensi. Berikan suatu simfoni gerak tubuh yang membius, perbanyak frekuensi senyuman, gunakan pembawaan yang penuh rasa percaya diri, serta yang paling krusial: pertahankan kontak mata dengan para audiensi yang ada.

  • Gunakan alat bantu serta sajikan fakta-fakta

Secara garis besar, pidato sendiri adalah upaya dalam menyampaikan suatu ide ataupun opini. Agar para audiensi dapat diyakinkan, pastikan untuk berargumen dengan berbasis pada fakta-fakta ilmiah ataupun lapangan. Gunakan alat bantu atau media yang dapat mengamplifikasi pengaruh keefektifan data-data tersebut terhadap audiensi, baik secara audio maupun visual.

  • Akhiri itu semua dengan penutup serta kesimpulan yang logis

Esensi dari berpidato sendiri adalah tentang bagaimana seorang pembicara (speaker) mampu mengonstruksi sebuah struktur argumen yang rapi. Karena itu pastikan bagian penutup dari suatu pidato berisi suatu kesimpulan yang mampu meringkas ide serta gagasan utama secara keseluruhan.

  • Kuasai pidato sefasih mungkin dan hindari penggunaan catatan

Pada beberapa kesempatan, penggunaan catatan sendiri memberi kesan bahwa seorang pembicara tidak mampu menguasai pidato yang ingin disampaikan secara maksimal. Ini dapat mengurangi keefektifan suatu pidato hingga derajat tertentu.

Dan itulah pembahasan mengenai Bahasa Inggris untuk public speaking. Seni berorasi perlu dilatih selayaknya kemampuan-kemampuan kebahasaan yang lain. Karena itu kunci yang paling utama adalah perbanyak melakukan aktivitas-aktivitas berbicara di depan publik, lakukan monolog, serta menghafal teks-teks pidatonya ya!