Kuliah pakai beasiswa siapa yang menolak? Apalagi jika ini adalah impian yang sudah kamu inginkan bisa terjadi dalam hidup kamu. Tapi, untuk mendapatkan beasiswa juga tidak mudah. fellas. Jika tak ada persiapan yang maksimal, rasanya tidak mungkin kita bisa lolos beasiswa begitu saja. Apalagi pake acara kebetulan, wah kalau seperti Lister kurang setuju yaa. Bisa dibilang untuk lolos beasiswa dibutuhkan kegigihan untuk melewati setiap tahapan proses yang sangat panjang!
Berbicara tentang tahapan proses melamar beasiswa, sebelumnya kita pasti butuh membuat aplikasi beasiswa, bukan?
Nah, kamu sudah tahu belum penyebab aplikasi beasiswa itu ditolak? Kalau belum, yuk kita bahas bersama di artikel ini. Check this out!
Tak Pandai Melihat Peluang, Penyebab Aplikasi Beasiswa Ditolak
Berburu beasiswa dengan kuota satu atau dua kursi sebenarnya tidak ada masalah. Kalau kamu yakin, silakan diteruskan. Tapi berburu beasiswa dengan kuota satu atau dua kursi sangat berbeda peluangnya dengan beasiswa yang menawarkan 10 atau 20 kursi. Bayangkan jika kamu harus bersaing dengan 100 orang peserta dengan perbandinan kuota kedua beasiswa tersebut. Pastilah peluang diterimanya lebih kecil jika memilih opsi yang pertama.
Selain melihat jumlah kuota, perhatikan juga preferensi yang diberikan oleh beasiswa tersebut. Apakah kamu adalah kandidat yang mereka harapkan. Atau justru kamu sama sekali bukan kriteria mereka. Preferensi di sini bisa dalam berbagai bentuk.
Misalnya melihat program studi yang diutamakan, perolehan prestasi, pengalaman kerja/organisasi, daerah asal, usia, hasil riset, kampus asal, dll. Biasanya preferensi ini sudah tertera di pengumuman beasiswa. Jadi, pelamar hanya perlu menyesuaikan. Jadi, pada intinya kita harus belajar membaca peluang mana yang terbaik gitu ya, fellas.
Bergantung Pada Satu Beasiswa
Buatlah beberapa aplikasi sekaligus, karena kesalahan pelamar beasiswa adalah hanya melamar satu beasiswa saja. Padahal banyak sekali beasiswa yang mungkin sesuai dengan yang kamu cari. Ajukan setidak-tidaknya tiga aplikasi beasiswa sekaligus. Bagaimana kalau 10? Bagus dong! tapi itu akan sangat menguras energi dan biaya. Tiga sampai lima aplikasi rasanya sudah banyak. Asalkan memenuhi kualitas persyaratan yang maksimal.
Tidak Proaktif
Proaktif didapat ketika kita cermati semua persyaratan, dokumen aplikasi, dan ketentuan lainnya dari beasiswa yang akan dilamar. Sedikit kesalahan bisa membuat aplikasi beasiswa yang diajukan gagal. Sebagai pemburu beasiswa dituntut ketelitian dan keakuratan.
Persiapan Kurang Maksimal
Adakalannya belajar dan mempersiapkan beasiswa sendiri itu baik, fellas.
Namun, alangkah lebih terarahnya jika mempersiapkannya dibimbing oleh tutor yang sudah berpengalaman? Seperti para alumni beasiswa yang kamu impikan.
Gunanya belajar ke tutor alumni apa? Ya, tentu saja kamu dapat mengetahui lebih jauh kenapa alumni tersebut bisa lolos beasiswa yang dilamar. Apa kiat mereka dan juga bagaimana persiapan ketika mendaftar beasiswa tersebut. Tutor Alumni bisa menjadi guru yang sangat berharga untuk mengulang keberhasilan yang sama.
Kelas Bimbingan beasiswa luar negeri bersama tutor yang sudah ahli sangat bagus untuk kamu ikuti, fellas. Selain progres lebih tertarget, kamu juga selangkah lebih maju dibanding pesaing lain yang hanya mengandalkan “coba-coba dan kebetulan”.