Menghadapi keputusan untuk resign dari pekerjaan adalah langkah besar yang seringkali diikuti oleh proses yang bernama exit interview. Exit interview adalah kesempatan terakhir bagi perusahaan untuk mendapatkan masukan dari karyawan yang akan pergi. Mempersiapkan diri dengan baik untuk exit interview ini penting agar kamu bisa menyampaikan masukan yang konstruktif tanpa merusak hubungan baik dengan perusahaan. Berikut ini adalah bagaimana cara mempersiapkan diri untuk exit interview dan apa saja yang perlu diperhatikan.
Persiapan Exit Interview
Persiapan adalah kunci utama untuk menghadapi exit interview dengan percaya diri. Kamu perlu merenungkan kembali pengalamanmu selama bekerja di perusahaan tersebut. Pikirkan hal-hal positif dan negatif yang pernah kamu alami selama bekerja di perusahaan tersebut. Jika kamu memiliki catatan atau dokumen yang bisa mendukung pernyataanmu, siapkan semuanya. Selain itu, pahami bahwa exit interview adalah kesempatan bagi perusahaan untuk meningkatkan kualitas lingkungan kerja mereka berdasarkan feedback dari karyawan. Oleh karena itu, usahakan untuk memberikan kritik yang membangun.
Pertanyaan yang biasanya diajukan saat exit interview
Biasanya, ada beberapa pertanyaan standar yang akan diajukan saat exit interview, di antaranya:
- Mengapa kamu memutuskan untuk resign?
Ini adalah pertanyaan yang paling umum. Jawablah dengan jujur, namun tetap profesional.
- Apakah kamu merasa bahwa kamu mendapatkan dukungan yang cukup dari atasan atau rekan kerja?
Pertanyaan ini membantu perusahaan memahami apakah ada masalah dengan manajemen atau budaya kerja.
- Apa yang bisa diperbaiki dari perusahaan ini?
Berikan saran-saran yang spesifik dan realistis.
- Apakah ada faktor-faktor yang membuat kamu berpikir dua kali untuk resign?
Ini memberikan gambaran kepada perusahaan tentang apa yang bisa mereka lakukan untuk mempertahankan karyawan.
Bagaimana cara menghadapi exit interview
Untuk menghadapi exit interview, ada beberapa tips yang bisa kamu terapkan:
- Tetap profesional: Meski kamu mungkin memiliki pengalaman buruk, hindari untuk mengkritik secara personal. Fokuslah pada isu yang dapat diperbaiki.
- Jaga sikap positif: Cobalah untuk mengakhiri exit interview dengan nada positif, tunjukkan bahwa kamu menghargai pengalamanmu di perusahaan.
- Berikan kritik yang konstruktif: Hindari kritik yang merendahkan. Sebaliknya, berikan saran-saran yang bisa membangun perusahaan.
Apa yang tidak boleh dikatakan saat exit interview
Ada beberapa hal yang sebaiknya tidak kamu katakan saat exit interview:
- Hindari kritik personal: Jangan mengkritik rekan kerja atau atasan secara personal, karena ini dapat merusak hubungan baikmu dengan perusahaan.
- Jangan berbohong: Bersikap jujur adalah kunci, namun pastikan kejujuran tersebut disampaikan dengan cara yang bijaksana.
- Jangan berbicara tentang gaji di tempat baru: Hindari membandingkan gaji yang kamu dapatkan di tempat kerja baru dengan yang di tempat lama, karena ini dapat dianggap tidak profesional.
Contoh kalimat exit interview
Berikut beberapa contoh kalimat yang dapat kamu gunakan saat exit interview:
● “Saya merasa bahwa saya telah berkembang selama bekerja di sini, namun saya ingin mencari tantangan baru yang lebih sesuai dengan tujuan karir saya.”
● “Saya sangat menghargai dukungan yang diberikan oleh tim, namun saya merasa bahwa ada ruang untuk perbaikan dalam hal komunikasi antar departemen.”
● “Keputusan ini tidak mudah, namun saya percaya ini adalah langkah terbaik bagi perkembangan karir saya ke depan.”
Dengan mempersiapkan diri secara matang, kamu bisa menghadapi exit interview dengan percaya diri dan menjunjung tinggi profesionalisme, serta memberikan kontribusi yang positif bagi perusahaan yang kamu tinggalkan.