Kamu pasti pernah bertemu dengan seseorang yang sangat lancar berbahasa asing, seperti begitu mudah berbicara menggunakan bahasa yang satu dengan bahasa yang lain. Kira-kira apa ya rahasianya? Nah di artikel kali ini kita akan mencoba membahas kenapa seseorang bisa lebih mudah mempelajari bahasa asing. Yuk disimak!
Hasil Penelitian: Koneksi Saraf Ikut Berpengaruh
Dalam sebuah penelitian yang dipublikasikan oleh sebuah jurnal bernama The journal of neuroscience, ternyata koneksi saraf ikut berpengaruh dalam proses kemudahan seseorang belajar bahasa asing. Makin kuat koneksi saraf, maka akan membuat seseorang lebih mudah belajar bahasa lain.
Hasil penelitian tentang bagaimana pengaruh otak seseorang saat belajar bahasa kedua yang dilakukan oleh peneliti asal Kanada, McGill University menyatakan bahwa terdapat hubungan antara berbagai daerah di otak dengan kemampuan berbahasa seseorang. Dari situ diketahui berbagai daerah di otak manusia berkomunikasi satu sama lain bahkan ketika seseorang sedang beristirahat. Kekuatan koneksi ini memang berbeda antara orang yang satu dengan yang lain. Namun demikian, bukan hanya komunikasi di antara bagian-bagian otak saja yang berperan dalam proses belajar bahasa asing, melainkan juga pembelajaran dan pengalaman.
Temuan berikutnya adalah jika seseorang memiliki koneksi kuat antara AI/FO kiri dengan jaringan bahasa otak yang disebut sebagai gyrus temporalis superior kiri, maka peningkatan kemampuan lebih cepat melalui teknik berbicara. Dan jika seseorang memliki koneksi antara VWFA dengan daerah lain di gyrus temporalis superior kiri, maka peningkatan kemampuan bahasa asing akan lebih cepat di teknik membaca.
Namun, hal tersebut tidak serta merta membatasi peluang setiap orang yang ingin belajar bahasa asing ya. Hasil penelitian ini diyakini dapat menjadi langkah awal untuk memahami ada perbedaan di tiap orang saat belajar bahasa asing. Dalam jangka panjang mungkin bisa membantu pengembangan metode belajar bahasa asing yang lebih baik.
Gunakan Metode Belajar Bahasa Asing yang Sesuai
Kalau bisa bicara banyak bahasa, biasanya kamu masih suka tertukar-tukar. Bagaimana ya menyiasatinya? Ada semacam ruangan di dalam pikiran kamu untuk setiap bahasa, budaya, dan pengalaman terkait. Dengan demikian, bahasa-bahasa itu dapat tetap aktif dan tidak bercampur satu dengan yang lain. Kualitas waktu serta emosi yang terlibat adalah faktor penting. So, bukan melulu jumlah waktu yang dihabiskan untuk belajar bahasa dan menggunakannya ya, teman-teman.
Salah satu rahasia ampuh lain adalah belajar dari ahlinya. Bisa native speaker, atau mengikuti kelas online dari Lister. Dengan belajar privat, kamu bisa diarahkan dengan lebih fokus. Ataupun jika kamu menginginkan belajar bersama teman-teman, kamu bisa mengikuti kelas grup.
Kunci: Motivasi yang Kuat
Hal yang sebenarnya sangat penting adalah kamu harus berani memulai. Cobalah meniru tanpa terlalu berusaha mengeja kata-kata. Semua orang pasti bisa mendengar dan mengulangi. Ini bagian penting dalam proses lho. Kemudian, cermati ekspresi wajah karena hal ini juga penting ketika memproduksi suara. Misalnya, untuk berbicara seperti orang Prancis, kamu bicara dengan bibir ke depan.
Jangan malu ketika kamu akan mengeluarkan suara-suara ‘aneh’ saat mengikuti logat tertentu. Kalau belajar bahasa Arab misalnya, ada cengkok-cengkok yang membuat nada bicaramu sedikit ‘aneh’, bukan? Dalam berproses, hendaknya kamu jangan pula terlalu ambisius. Mulailah berlatih selama 15 menit sebanyak empat kali dalam sehari. Cara yang menyenangkan? Coba dengarkan musik pop berbahasa asing deh. Bisa juga dengan menonton film, bikin puisi, komik, atau cerpen.
Selain itu, carilah partner yang memiliki motivasi sama denganmu dan bercakap-cakaplah. Dengan adanya partner, kamu bisa saling mendukung satu sama lain. Juga, lebih semangat dan fun pastinya!