Selayaknya dalam hubungan, ada hal-hal yang seharusnya kamu hindari agar tidak membuat pasangan kamu menjadi ilfeel. Begitu juga dalam menulis motivation letter, ada beberapa hal yang harusnya kamu tidak kamu lakukan dalam menulis sebuah motivation letter agar reviewer yang membaca motivation letter kamu tidak langsung men-skip punya kamu. Kan sayang banget udah nulis panjang-panjang eh malah gak dibaca sama reviewernya karena kamu ngelakuin hal terlarang yang auto bikin ilfeel.
Kesalahan-kesalahan ini sering banget dilakukan oleh para applicant beasiswa ketika hendak menulis motivation letter. Mungkin kamu juga pernah melakukan kesalahan-kesalahan ini ketika pertama kali menulis motivation letter. Kesalahannya ada apa aja? Yuk kita bahas sama-sama!
Memelas
Menunjukkan kekurangan bukan masalah, tapi menunjukkan kekurangan dengan terlalu berlebihan bisa membuat reviewer motivasion letter kamu jadi ilfeel loh! Jangan sampe kamu mengemis, pesimis, merengek, menyalahkan, memohon, meminta-minta agar beasiswa itu diberikan kepada kamu.
Jangan menulis:
“Saya berasal dari keluarga yang kekurangan, biaya hidup saja susah apalagi biaya kuliah”
“Saya tidak mempunyai orang dalam, sehingga beasiswa yang seharusnya diberikan kepada rakyat berkekurangan seperti saya justru diberikan kepada orang yang lebih mampu karena ada kedekatan hubungan darah”
BIG NO banget!
Menulis dengan kalimat yang bertele-tele
Yes kamu boleh banget punya banyak pengalaman keren, pengalaman organisasi, exchange, magang, volunteer, apapun! Tapii jangan sampe kamu menjelaskan semua pengalaman kamu itu dalam satu motivation letter! Reviewer bakal bingung, sebenarnya apa yang ingin kamu sampaikan?
Daripada menjelaskan semua pengalaman yang kamu miliki, alangkah lebih baiknya jika kamu membuat satu point utama yang ingin kamu tunjukkan, kemudia point utama ini kamu gunakan untuk menjelaskan kegiatan-kegiatan kamu sebagai pendukung.
Misalnya kamu ingin menjelaskan seberapa sukanya kamu terhadap public speaking, kamu bisa menjelaskan kegiatan-kegiatan kamu yang berkaitan dengan public speaking itu sendiri. Dalam hal ini kamu bisa banget menjelaskan banyak kegiatan kamu tapi berfokus pada pengembangan kamu di bidang public speaking!
Menulis sesuatu yang terlalu mainstream
Siapa sih yang tidak ingin berkontribusi pada negara? Pada daerah tercinta? Tentu semua orang ingin memberikan dampak pada negara. Jangan menulis sesuatu yang terlalu mainstream seperti itu. Reviewer akan Lelah membaca motivation letter yang isnya sama semua: ingin berkontribusi.
Daripada memberikan statement yang masih mengambang seperti itu, alangkah lebih baik jika kamu menjelaskan secara lebih mendetail dan mendalam terkait kontribusi apa yang ingin kamu lakukan dan kenapa itu penting untuk dilakukan.
Melebih-lebihkan sesuatu
Iya bener, siapa sih yang gak suka di puji. Tapi apakah memuji secara berlebihan membuat reviewer merasa kamu layak untuk mendapatkan beasiswanya?
Sekarang bayangin kamu adalah seorang reviewer yang membaca ribuan motivation letter yang ada, dan menemukan motivation letter yang melebih-lebihkan tanpa data yang mendukung?
“I want to study here because this university is the best university all around the world”
Are you sure?
Darimana kamu tau kalo universitas itu adalah universitas terbaik di seluruh dunia? Apakah ada data pendukung? Atau Cuma cara kamu aja untuk menyanjung universitas? Hayolooo
Daripada menyanjung universitas seperti itu, lebih baik kalau kamu menunjukkan sejumlah fakta dan data berkaitan dengan universitas yang kamu tuju. Menggunakan hal ini akan membuat reviewer lebih yakin dengan statement yang kamu tulis tanpa perlu mengada-ngada.
Nah, itu dia 4 hal yang harus kamu hindari dalam menulis sebuah motivation letter. Jangan sampe kamu melakukan kesalah-kesalahan itu yaaa
Kursus Bahasa Inggris? Di CEC ajaa~
CEC Kampoeng Pare Mataram menyediakan berbagai program bahasa inggris yang disesuaikan dengan kebutuhan kamu. Informasi selanjutnya hubungi admin kami wa.me/087887059305
Lihat keseruan kami di Instagram @kursusbahasainggrislombok