Bahasa dan Konteks Sosial di Mataram

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), konteks adalah uraian atau kalimat yang mendukung kejelasan sebuah makna atau situasi yang berhubungan dengan suatu kejadian. Sedangkan dalam bahasa inggris, istilah konteks atau context ini berarti bagian dari kata atau kalimat yang dapat menjelaskan sebuah makna dalam pembicaraan.

Berdasarkan pengertian tersebut, bisa dikatakan konteks adalah sebuah kalimat pendukung yang digunakan untuk menambah kejelasan makna. Misalnya, ketika si A berbicara dengan si B, maka A akan melihat hubungan percakapan yang dituturkan oleh B maupun sebaliknya. Mulai dari memahami tempat, subjek, pengetahuan, serta waktu dari percakapan tersebut. Sehingga percakapan dapat dimengerti oleh kedua belah pihak.

Jika tidak mengetahui konteks dari sebuah pembicaraan, maka kesalahpahaman akan sangat mungkin terjadi. Dengan demikian, bisa dikatakan konteks memang cukup kompleks karena konteks mencakup berbagi pengetahuan yang diperlukan oleh pendengar untuk bisa memahami kalimat penutur.

Jenis Konteks

Dikutip dari Donny Dhirgantoro dalam karyanya yang berjudul Analisis Konteks dan Implikatur pada Novel 5 cm, jenis-jenis konteks adalah sebagai berikut.

1. Konteks Linguistik

Jenis konteks yang pertama adalah konteks linguistik. Konteks linguistik adalah konteks yang berhubungan dengan bahasa. Dengan kata lain, konteks ini adalah konteks yang digunakan dalam percakapan sehari-hari dan merujuk ke satu makna yang sama. Biasanya, jenis konteks ini bisa ditemukan pada kalimat awal di dalam sebuah percakapan.

2. Konteks Fisik

Jenis konteks selanjutnya adalah konteks fisik. Konteks fisik berhubungan dengan peristiwa yang terjadi di dalam sebuah percakapan. Dengan kata lain, konteks fisik adalah konteks yang menjadi referensi dalam sebuah pembicaraan dan dapat dirasakan langsung oleh indera manusia.

Referensi tersebut dapat merujuk pada cara melihat, mencium, menyentuh, dan juga merasakan. Konteks fisik pada umumnya berhubungan dengan lokasi atau tempat dimana percakapan tersebut berlangsung.

Misalnya, si B bercerita kepada si A mengenai kesehariannya di sekolah. Dalam hal ini, “sekolah” merupakan konteks fisik yang dibicarakan di dalam percakapan antara si A dan si B. Dengan demikian, konteks fisik merupakan koteks penjelas yang digunakan untuk mengetahui tempat sebuah percakapan atau pembicaraan.

3. Konteks Epistemik

Konteks epistemik adalah konteks yang digunakan untuk menjelaskan latar belakang pengetahuan yang sama-sama diketahui oleh kedua pihak dalam percakapan. Jadi, konteks epistemik berhubungan dengan makna pembicaraan yang telah diketahui oleh penutur dan juga pendengar.

4. Konteks Sosial

Konteks sosial adalah konteks relasi sosial yang melengkapi hubungan pembicaraan antara penutur dan pendengar. Relasi sosial berhubungan dengan konteks antara dua jenis hubungan.

Pertama, hubungan antara penutur dan pendengar. Kedua, hubungan antara penutur dan pendengar dengan orang yang menjadi objek dari sebuah percakapan. Jadi, konteks sosial ini secara langsung berkaitan dengan hubungan sosial antara satu pihak dengan pihak yang lain.

Contoh Konteks

Setelah mengetahui makna masing-masing jenis konteks, sekarang kita perlu mengetahui contoh penerapan konteks dalam kalimat atau percakapan sehari-hari agar kita dapat memahami konsep konteks dengan lebih jelas.

Contoh konteks yang pertama adalah konteks linguistik. Jenis konteks ini berhubungan dengan konteks penjelas sebuah percakapan. Contohnya, ketika si A dan si B sedang membicarakan temannya yang bernama Dika karena sering terlambat sekolah dan tidur di kelas. Dalam hal ini, konteks linguistik yang dimaksud adalah “Dika”.

Konteks fisik berhubungan dengan lokasi tempat pembicaraan berlangsung. Misalnya, ketika si A bercerita kepada si C tentang pengalaman liburannya di Bali. Maka, konteks fisik dalam percakapan tersebut adalah “Bali”.

Konteks epistemik berkenaan dengan latar belakang pengetahuan yang dimiliki oleh kedua belah pihak. Contohnya, “Kemarin aku makan salad, versi kerennya gado-gado.” Dalam kalimat tersebut, kedua belah pihak harus memiliki pengetahuan yang sama tentang makna gado-gado dan salad, yaitu makanan yang berisi sayuran agar dapat saling memahami isi dari pembicaraan.

Konteks sosial berarti konteks relasi sosial antara kedua belah pihak dalam percakapan. Misalnya, si A dan si B adalah penumpang sebuah bus jurusan Pasar Minggu, kemudian si B bertanya mengenai arah ke Pejaten. Dalam hal ini, relasi sosial antara A dan B adalah penumpang yang menaiki satu bus yang sama menuju Pasar Minggu.

Itulah dia pembahasan mengenai konteks dan jenis-jenisnya. Nah, semoga penjelasan ini dapat kamu pahami sehingga kamu tidak sering keluar konteks ketika berkomunikasi dengan orang lain. Semoga bermanfaat!