Linguistik Itu Apa Sih?

Pengertian Linguistik

Namun, tentunya yang dibahas dalam artikel ini adalah linguistik umum. Artinya, linguistik yang  mempelajari ilmu kebahasaan secara umum tanpa fokus salah satu bahasa saja (languages).

Etimologi

Jika ditelusuri secara etimologi, apa itu linguistik sesungguhnya berasal dari kata lingua yang bermakna “bahasa” dalam bahasa Latin. Selain dari bahasa Latin, beberapa bahasa lain juga merujuk pada makna yang sama. Misalnya,  dalam bahasa Prancis adalah langue atau langage, bahasa Italia lingua, bahasa Spanyol lengua, dan bahasa Inggris language.

Pendapat Ahli

Tentunya telah banyak ahli bahasa yang telah mendefinisikan pengertian linguistik. Misalnya, menurut Matthews (1997 dalam Siminto, 2013, hlm. 4) linguistik lazim didefinisikan sebagai ilmu bahasa atau studi ilmiah mengenai bahasa. Sementara itu A.S. Hornby, E.V. Gatenby, H. Wakefield (dalam Dhanawaty, dkk, 2017, hlm. 1) yang mengungkapkan bahwa definisi linguistik sebagai kata sifat adalah studi bahasa, sedangkan sebagai kata benda berarti ilmu dari metode dalam mempelajari dan meneliti bahasa.

Selanjutnya, Kridalaksana (dalam Dhanawaty, dkk, 2017, hlm.1) menyebutkan bahwa arti linguistik adalah ilmu bahasa atau metode mempelajari bahasa. Menurut Siminto (2013, hlm. 4) linguistik adalah ilmu yang mempelajari seluk-beluk bahasa atau ilmu bahasa. Sehingga dapat disimpulkan bahwa linguistik adalah ilmu yang mempelajari atau meneliti seluk-beluk bahasa secara ilmiah.

Cabang Ilmu Linguistik

Misalnya, dalam konteks ujaran atau pengucapan, bahasa dapat diamati dari bunyi yang dihasilkan. Sementara itu, dalam konteks makna kata, bahasa dapat dipelajari dari pembentukan makna dari kata yang digunakan tersebut.

Verhaar mengategorikan pembahasan bahasa berdasarkan objek yang dikajinya tersebut menjadi: fonetik & fonologi (bunyi bahasa), morfologi (pembentukan kata), sintaksis (aturan pembentukan kalimat), dan semantik (makna kata) sebagai cabang linguistik.

Sementara itu, Chaer (dalam Muliastuti, 2014) menyebut kelima hal tersebut sebagai tataran linguistik. Apa pun sebutannya, berikut adalah pemaparan dari berbagai cabang kajian linguistik tersebut.

Fonetik

Fonetik adalah bagian dari linguistik yang mempelajari proses ujaran. Fonetik akan berhubungan dengan anatomi tubuh yang menghasilkan bunyi, khususnya organ-organ tubuh yang terlibat dalam proses penghasilan ujaran. Fonetik akan berupaya untuk menerangkan bagaimana bunyi-bunyi tertentu dihasilkan baik dari segi kuantitas maupun kualitasnya. Studi fonetik umumnya terdiri atas tiga bagian utama, yaitu sebagai berikut.

  1. Fonetik akustik,
    merupakan studi fonetik yang berupaya menjelaskan bunyi-bunyi ujaran sebagai suatu proses fisik. Biasanya kajian ini membutuhkan alat spektograf yang dapat memperlihatkan gelombang bunyi udara. Alat tersebut mampu menggambarkan intensitas dan volume ujaran sehingga para linguis dapat menggambarkan bunyi-bunyi tersebut secara konkret melalui wujud fisiknya.
  2. Fonetik auditoris,
    merupakan studi fonetik yang mempelajari proses penerimaan bunyi-bunyi bahasa oleh telinga. Cabang ini boleh dibilang lebih dekat dengan kajian kedokteran dibandingkan dengan linguistik.
  3. Fonetik artikulatoris,
    adalah studi fonetik yang mempelajari bagaimana bunyi-bunyi bahasa dihasilkan oleh alat atau organ tubuh manusia. Fonetik artikulasi lebih banyak memberikan sumbangan bagi linguistik dibandingkan dengan fonetik aktistik dan atiditoris. Karena, cabang ini menganalisis bunyi-bunyi bahasa secara mendetail berdasarkan konteks bahasanya, bukan organ tubuh penghasil bahasa yang lebih condong ke dunia medis. Contohnya, bagaimana bunyi [p] dan [b] dihasilkan oleh alat ucap manusia.

Penjelasan lebih lengkap mengenai fonetik dapat dilihat pada artikel di bawah ini.

Fonologi

Fonologi adalah bidang linguistik yang mempelajari fungsi bunyi untuk membedakan atau mengidentifikasi kata. Objek penelitian fonologi adalah fonem, yakni bunyi bahasa yang dapat atau berfungsi membedakan makna kata.

Jika pada fonetik, bunyi-bunyi dianalisis berdasarkan cara membunyikannya. Oleh karena itu, dalam fonologi, bunyi-bunyi tersebut dianalisis pada suatu konteks pengucapan katanya. Misalnya pada kata bunyi dengan sunyi apakah bunyi [b] dan [s] pada kata-kata tersebut membedakan makna? Jika ya, maka bunyi itu disebut fonem.

Dalam studi bahasa individu, fonologi di sebut sebagai fonologi, misalnya fonologi Bahasa Indonesia. Namun dalam studi linguistik umum, fonologi disebut sebagai fonemik yang merupakan salah satu cabang fonologi yang terdiri dari fonetik dan fonemik.