Kenapa Belajar Lewat Bermain Penting untuk Perkembangan Anak Usia Dini?

Pernahkah parents bertanya-tannya kenapa anak-anak suka sekali bermain? Bermain adalah hal yang menyenangkan bagi mereka. Saat bermain, senyum dan tawa mereka sangat lebar. Tapi, apakah bisa mengkombinasikan bermain sambil belajar? Apa manfaat bermain pada perkembangan anak usia dini? Temukan jawabannya di sini.

Anak-anak suka bermain, tentu saja. Bermain adalah hal yang alami buat mereka. Tapi, bermain bukan sekedar aktivitas menyenangkan, lho. Ada pembelajaran juga di dalamnya. Contohnya saat anak-anak bermain memasukkan sebuah benda ke dalam lubang yang sesuai, mereka sekaligus belajar mengenal bentuk. Bahkan bagi balita, permainan itu bisa jadi langkah awal mereka belajar mengenal huruf. Wow!

Ada banyak manfaat bermain pada perkembangan anak usia dini kalau kamu tahu celah untuk membuat permainan menjadi pembelajaran.

Mendorong kemampuan literasi

Bermain permainan yang nyata, tanpa gawai (gadget) akan mendorong kemampuan literasi anak-anak karena mereka didorong untuk berbicara, mengungkapkan apa yang ada di pikiran mereka, menjelaskan permainan mereka dan lain-lain. Kamu bisa membantu dengan mengajak ngobrol, atau bermain peran.

Mengaktifkan seluruh panca indera

Anak-anak bisa bebas mengeksplor dan berinteraksi dengan apa yang dimainkannya. Tergantung dari apa yang dimainkan, mereka bebas memegang, mengenal tekstur, mendengar, melihat, dan mencium. Kombinasi antara penggunaan panca Indera dan imajinasi membuat anak-anak bisa memahami dunia di sekelilingnya.

Membangun hubungan sosial

Dengan bermain bersama, anak-anak akan mengenal bagaimana cara berinteraksi dengan orang lain, apa itu norma sosial, peraturan dan hal lain yang mereka butuhkan untuk bersosialisasi.

Kemampuan pemecahan masalah

Anak-anak lebih cerdas dari yang kamu kira. Bermain akan mengaktifkan kreativitas dan imajinasi mereka. Kedua kemampuan ini yang dibutuhkan untuk pemecahan masalah. Pernah melihat anak-anak mengambil bola di dalam kolong menggunakan sapu atau benda lain padahal kamu tidak pernah mengajarinya.

Mengajarkan kepemimpinan sejak dini

Memang tidak semua orang punya jiwa kepemimpinan yang dominan, tapi dengan bermain bersama, anak-anak bisa belajar dalam kelompok, mengambil inisiatif. Contohnya, sesederhana berdiri di depan saat baris berbaris, atau keberanian diri untuk maju ke depan kelas.

Supaya belajar sambil bermain bisa punya manfaat seperti yang disebutkan di atas, EFparents jangan lupa memperhatikan faktor-faktor berikut ini ya.

Mood anak-anak

Yang paling utama dari bermain bersama anak-anak adalah suasana hati mereka yang sedang baik. Kamu harus tahu kapan harus mulai belajar, bagaimana mempertahankan suasana hati anak, dan kapan harus berhenti ketika suasana hati anak mulai kurang bagus.

Biarkan anak-anak sesekali memimpin permainan

Sebagai orang tua, kamu harus sabar dan sesekali mengalah. Biarkan anak-anak memimpin permainan, memilih ingin bermain apa, ingin menjadi apa, dan bagaimana alur permainan berjalan.

Tidak terlalu kaku dengan alur belajar

Sebagai orang tua, kamu biasanya terlalu terpaku dengan pembelajaran yang terstruktur dan harus sesuai alur. Padahal, bisa jadi anak-anak tidak mau melakukan seperti demikian. Di situasi seperti ini, kamu harus bisa fleksibel. Entah mengikuti kemauan anak atau mencari cara kreatif untuk mengalihkan perhatian mereka.