Bermimpi Bekerja di Perusahaan Multinasional? Simak Tips Untuk Kamu yang Well-Prepared dan No Privilege!

Kisah ini berasal dari cerita seorang senior tax consultant bernama Widya Nur Apriani, seorang perempuan yang mengaku berasal dari kalangan menengah kebawah, tidak cantik seperti selebgram, tidak terlalu pintar, dan dulunya sering mengalami keterbatasan finansial. Ia pun baru merasa bisa dan menguasai lapangan setelah terjun ke dunia kerja saja istilahnya Learning by Doing, keadaannya sama seperti kebanyakan masyarakat Indonesia.

Lalu, apa yang membuat Widya berhasil?

Namun, justru dari kelemahan itulah ia belajar banyak dan mengetahui kelemahan dan kekuatan dirinya. Widya mengaku hanya memiliki modal lulusan UI yang sudah ia lewati susah payah. Dirinya menuturkan, modal terpenting yang membuat dia bisa bangkit dan perlahan sejahtera adalah sikap NEKAD DAN KEMAUAN YG KERAS.

Modal nekad dan kemauan yang keras itu yang membuat ia berhasil kerja di MNC atau Multy National Company.

MNC Company, Lister

Magang di Perusahaan Jepang

Pada tahun 2016 dulu pertama kalinya Widya bekerja di MNC di daerah Sudirman, perusahaannya ada di gedung MidPlaza 2. Perusahaan MNC milik Jepang. Pada saat itu Widya melamar untuk posisi magang sebagai prasyarat kelulusan perkuliahan. Pucuk dipuja, ulam pun tiba, ada tawaran mengisi posisi Temporary Staff yang gaji dan tunjangan jika di total bisa dapat mencapai 2 digit dalam sebulan. Selama 3 bulan magang/bekerja, ia pun mengaku sangat bersyukur selain mendapatkan ilmu, koneksi, juga tambahan uang saku untuk biaya kuliah.

Berlatih Psikotes

Modal utama yang harus dimiliki ialah membiasakan untuk melatih diri tes psikotest, karena perusahaan MNC atau perusahaan besar biasanya mengadakan seleksi awal psikotest.

Kuasai Bidang Perkuliahan

Kedua, kuasai bidang perkuliahan yang sedang kita tekuni. Hal ini sebagai cara untuk menangkis jebakan saat interview user. Jangan lupa kita juga harus melakukan riset mendalam terkait perusahaan dan track record-nya.

Miliki Sikap yang Baik

Ketiga, kuasai diri dalam hal memperkenalkan diri. Hindari bersikap sombong dan jangan menjual kisah hidup. Miliki sifat jujur dan komunikasi yang baik karena sangat menentukan kesuksesan kita ketika melamar kerja dan cocok atau tidaknya dengan user. Widya menuturkan keharusan untuk tunduk dan menghargai atasan. Selain itu, berikan solusi terbaik yang kita miliki saat diminta memecahkan studi kasus perusahaan. Namun, jika kamu pintar sampaikanlah dengan rendah hati dan tidak terkesan menggurui. Ingat, attitude itu nomer satu!

Bersikap Tenang

Keempat, tenangkan diri dan jangan gugup, anggaplah mereka hanya teman diskusimu. Percayalah 100% pada dirimu bahwa kamu bisa!

Kuasai Bahasa Inggris Secara Maksimal!

Kelima adalah faktor terpenting yaitu KUASAI BAHASA INGGRIS. Widya mengakui bahwa dirinya tidak memiliki privilige dan bermodal kemampuan bahasa Inggris yang pas-pasan. Namun, ingatlah masih ada Tuhan dan modal otak yang luar biasa hebatnya. Di akhir, Widya menyampaikan bahwa benar di dalam kantor tersebut banyak expatriat Jepang yang hanya bisa berbicara dalam bahasa inggris. Jadi itulah kenapa bahasa inggris diperlukan dalam salah satu step penerimaan karyawan.

Kuliah di Luar Negeri, Tugas-Tugas Bejibun Siap Menanti

Mungkin kamu sudah tertipu kalau keinginanmu kuliah di luar negeri karena tergiur indahnya foto-foto yang berseliweran di sosial media, berfoto seru bersama teman-teman bule, melihat gedung-gedung mewah dan epik, sekaligus merasakan kualitas pendidikan terbaik di bidangnya.

Namun, pernahkah kamu melihat dari sisi lainnya? Bagaimana dengan tugas-tugas yang akan diberikan? Sistem perkuliahan yang berbanding terbalik dengan Indonesia?

Seorang mahasiswi (Dena) yang berkuliah di University of Nottingham asal Indonesia pernah bercerita bagaimana rasanya kuliah di luar negeri dan berkutat dengan tugas-tugasnya yang sangat banyak itu.

Rasa syukur sekaligus merasakan beban moral terhadap negara. Kuliah dengan beasiswa artinya mau tidak mau harus mengikuti aturan dan ketentuan pemberi beasiswa. Sebagai penerima beasiswa LPDP, dirinya pun sekuat tenaga mempertahankan IPK tidak boleh kurang dari 3.25. Meskipun hal tersebut tidak tertulis di surat perjanjian kontrak namun umumnya para mahasiswa sudah secara otomatis mengetahui jika kurang dari 3.25 maka harus mengulang mata kuliah. Artinya? Lulus tepat waktu menjadi hal yang sulit dicapai.

Lalu, bagaimana dengan realita bahwa lembaga beasiswa LPDP hanya mensponsori 1 tahun masa perkuliahan (untuk Inggris)?

Solusinya adalah pulang dengan membawa sertifikat Diploma atau selesai dengan biaya sendiri.

Bercerita tentang tugas perkuliahan di luar negeri tentu saja berbeda dengan di Indonesia. Perbedaannya pun sungguh nyata. Dirinya pun mengakui baru merasakan bagaimana kuliah yang sebenarnya ketika di luar negeri. Semasa di kampus S1, tugas yang dikerjakan copy-paste dari teman sekelompok lain ataupun mentok browsing internet. Tapi ketika kamu di luar negeri, jangan berharap banyak kecuali diri sendiri yang rugi dan pulang tidak tau apa-apa.

Dena pun menuturkan bahwa kebiasaan menulis referensi sembarang sebaiknya jangan diterukan jika masih punya mimpi kuliah di luar. Para dosen di sana bisa dipastikan tidak akan mengampuni kesalahan itu. Selain itu, lingkungan kelas yang diisi teman-teman super ambisius dan aktif terkadang membuatnya tertekan namun menarik karena penuh tantangan!

Di akhir, segala pelik yang dirasakan mahasiswa internasional dalam menjalani kehidupan perkuliahan dan sehari-harinya di sana akan menjadi pengalaman sangat berharga karena membentuk jati diri dan kepribadian yang tangguh nantinya.

Ada Banyak Cara Untuk Mengabdi di Tanah Air, Kamu yang Mana?

Akhir-akhir ini berseliweran tulisan mengenai beasiswa ke luar negeri, baik dari sisi penerima, perilaku penerima, hingga sekembalinya sang penerima beasiswa tersebut dari luar negeri. Sejak beberapa tahun lalu, beasiswa memang menjadi kata yang demikian dikenal di negeri ini. Padahal sebelumnya, hanya kalangan tertentu saja yang membicarakannya. Kondisi itu pun berubah sejak banyaknya program beasiswa yang disediakan baik oleh pemerintah, swasta ataupun asing.

Salah satunya, Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), Beasiswa LPDP adalah program beasiswa yang dibiayai oleh pemerintah Indonesia melalui pemanfaatan Dana Pengembangan Pendidikan Nasional (DPPN) dan dikelola oleh LPDP untuk pembiayaan studi lanjut pada program Magister atau program Doktoral di Perguruan Tinggi terbaik di dalam dan di luar negeri.

Program tersebut memberikan beasiswa bagi para fresh graduate S1 ataupun profesional tanpa syarat yang memusingkan kepala bahkan tak perlu pengalaman kerja. Tak mengherankan jikalau anak negeri pun berbondong-bondong mengadu peruntungan untuk bisa studi dan hidup di negara luar dengan beasiswa ini. Apakah kamu salah satunya?

Kembali ke Tanah Air Untuk Mengabdi

Namun, di satu sisi, tak jarang muncul “gerutuan” atau kritik para lulusan luar negeri terhadap kondisi dan situasi di tanah air, sekembalinya mereka ke Indonesia. Salah satu diantaranya adanya budaya atau culture yang jauh berbeda dan berbanding terbalik jika dibandingkan mereka yang telah tinggal di luar negeri.

Tak semua lembaga beasiswa mewajibkan para penerimanya yang lolos untuk kembali mengabdi di ke negaranya secara langsung. Dalam artian, jika memang penerima tersebut memilih bekerja di negara studinya dan tidak kembali pun tidak menjadi masalah. Hal ini karena mereka akan dijadikan aset, seperti yang telah dilakukan Pemerintah Cina. Menurut jurnal berjudul, “Case Study: The Chinese Government Scholarship Program: The Brain Development Scheme That Illuminates a Vision Across 30 Years” (2017), diceritakan bawah pada tahun 1910 hingga dekade 1940-an Cina berusaha bangkit dengan mengirim 1.000 para pelajar berbakat ke Amerika Serikat. Mereka dibiayai untuk mengenyam pendidikan tinggi di bidang teknik dan sains. Setelah lulus, mereka wajib pulang dan kemudian diberdayakan hingga lahirlah sekolah paling terkenal dan top di Cina bernama Tsinghua School dan National Tsinghua University.

Program itu pun berlanjut, para pelajar Cina menyebar di seluruh penjuru Eropa, Uni Soviet, hingga Jepang untuk menimba ilmu. Namun, di gelombang kedua, ada sekelompok pelajar yang enggan kembali dan memilih berkarir di sana.

Dilema: Kembali ke Tanah Air Untuk Mengabdi Atau Bertahan?

Mungkin kamu bertanya-tanya, apa yang menyebabkan mereka enggan kembali ke tanah air mereka?

Menurut sebuah studi Hessel Oosterbeek yang berjudul “Does Studying Abroad Induce a Brain Drain?” (2011) menyatakan bahwa, salah satu alasan utama mengapa mahasiswa yang belajar di luar negeri dan memilih tidak pulang adalah fakta bahwa mereka memperoleh pekerjaan dengan pendapatan tinggi. Singkatnya, para pelajar yang dikirim keluar negeri untuk menimba ilmu umumnya adalah pelajar berkualitas dan memiliki kegigihan, sehingga mudah bagi perusahaan-perusahaan di negeri seberang menerima mereka.

Falsafah Cina

Cina pun akhirnya sadar bahwa memaksa pelajar tersebut kembali ke tanah air adalah sia-sia. Bersumber dari Qiang (1992) menyatakan, tercetusnya falsafah “Zhichi liuxue, guli huiguo, laiqu ziyou”, artinya mendukung penuh rakyat untuk belajar ke luar negeri, mendorong pelajar-pelajar yang dikirim ke luar negeri untuk kembali dengan iming-iming tertentu, dan membebaskan untuk pulang atau tidak pulang.

Cina bahkan menyiapkan uang senilai 10 juta RMB atau sekitar Rp20 miliar kontan bagi pelajar yang mau kembali dan menghabiskan uang itu untuk melakukan penelitian. Cina menyiapkan tempat khusus di National Natural Science Foundation of China (NSFC) bagi pelajar-pelajar untuk berkarya di dalam negeri. Sedangkan, bagi pelajar yang enggan pulang, Cina menganggapnya sebagai aset untuk masyarakat Cina lainnya. Singkatnya, mereka bisa digunakan untuk memperoleh informasi seputar strategi kuliah, beasiswa, dan lain-lain.

Makna Kata “Mengabdi”

Lain di Cina, lain pula di Indonesia. Jika memang sebelumnya, tekad kamu setelah lulus nanti tidak ingin kembali ke Indonesia, lebih baik hati-hati saat mengambil program beasiswa. Hal ini karena, terdapat beasiswa tertentu yang mewajibkan para awardee-nya untuk kembali ke negara asal, jika tidak maka akan ada sanksi yang dikenakan.

Lalu, bagaimana jika sudah terlanjur?

Nasi sudah menjadi bubur, waktu tidak bisa diputar kembali bukan? Beberapa cara mengabdi yang bisa dipertimbangkan:

  • Menyisihkan 10% dari penghasilan sebagai donasi di sebuah yayasan pendidikan
  • Menyumbangkan dana pendidikan untuk orang yang tidak mampu yang berbakat
  • Aktif menebar manfaat dan inspirasi melalui seminar, konten di media sosial, atau yang lainnya untuk para generasi muda

Selain saran di atas, tentu saja masih banyak yang bisa dilakukan dan pilihannya kembali kepada masing-masing orang. Apapun itu, pilihlah bentuk kontribusi yang sesuai dengan kemampuan diri sendiri. Ternyata ada banyak cara untuk mengabdi di tanah air, kalau kamu yang mana?

Ref:

Mengabdi kepada Bangsa Tidak Harus Pulang, Wahai LPDP – tirto.id

Jangan Latah! Segalanya Butuh Tujuan Agar Tetap Konsisten

Jika iya, yuk berhenti dulu, ambil jeda, dan mulai renungi proses yang kamu lalui. Setelah itu, coba jawab beberapa pertanyaan ini untuk mengetahui apakah hal yang selama ini dilakukan benar-benar keinginan kamu atau mengikuti trend semata.

  • Hal/kejadian apa yang membuat kamu mempunyai goal itu?
  • Kenapa goal tersebut penting untuk diraih satu tahun yang akan datang?
  • Adakah pain yang akan diterima seandainya goal tersebut tidak tercapai? dan sebaliknya

Harapannya, setelah menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas, kita akan tersadar langkah yang selama ini sudah diambil tepat atau tidak. Selain itu, jika ternyata tujuan yang dimiliki tidak jelas atau hanya mengikuti trend saja, selamat manata ulang tujuan kamu!

Butuh Komitmen Untuk Konsisten

Setelah berhasil menetapkan tujuan yang sesuai, selanjutnya komitmen-lah dengan sungguh-sungguh.

Banyak orang yang memandang sebelah mata tahap pertama dan terlalu diremehkan. Padahal menentukan komitmen ini adalah langkah pertama yang penting banget. Komitmen yang mantap akan melahirkan sikap diri yang konsisten dan tahan banting akan godaan lho.

Supaya kita bisa konsisten dengan tujuan kita, komitmen yang dibuat harus direnungkan bahwa itu adalah hal yang bener-bener diinginkan. Komitmen hendaknya dibuat se-‘sakral’ mungkin supaya diri kita merasakan dorongan untuk take it seriously. Luangkan waktu sejenak untuk merenungkan bahwa ini bukanlah hal yang main-main. Tulislah komitmen itu di sebuah kertas agar tidak lupa.

Semua Orang Berjalan Meraih Tujuannya Masing-Masing

Orang-orang yang kamu kagumi pencapaiannya memiliki tujuan masing-masing yang mungkin saja tidak sama dengan tujuan kamu. Namun, kebanyakan orang bersikap latah mengikuti arus tanpa tau tujuannya untuk apa. Biasanya mereka punya mindset, “pokoknya aku harus bisa seperti dia!” padahal jika ditelusuri lebih dalam, potensi yang dimiliki keduanya jauh berbeda. Akhirnya proses yang dilalui berakhir sia-sia karena berhenti di tengah jalan.

Merry Ryana pernah mengatakan, “Manusia jika dibaratkan itu seperti handphone. Ia memiliki fitur-fitur tertentu yang harus digali kegunannya apa. Setiap fitur memiliki potensi manfaat yang berbeda-beda. Jika fitur itu tidak dimanfaatkan dengan baik, maka manfaat keberadaan fitur itu pun tidak akan dirasakan oleh penggunannya.”

Lalu, gimana caranya supaya kita tidak bersikap latah dan terbawa arus tanpa tujuan?

Jadi kalo kita balikin lagi ke pertanyaan awal, apa sih yang bisa membuat seseorang konsisten dengan komitmennya? Sekarang MinLis bisa bilang bahwa salah satu hal yang paling berhubungan dengan konsistensi pada komitmen adalah sikap kontrol diri. 

Apa yang membuat seorang penderita obesitas disiplin berolahraga dan melakukan diet ketat hingga berat badannya kembali ideal? Self Control atau mawas diri. Apa yang membuat seseorang tekun belajar dan tahan berbagai godaan untuk melakukan proscastinationSelf Control. Apa yang membuat seorang karyawan terus konsisten mengikuti kelas IELTS daring setiap malam hingga akhirnya tercapai target skor yang diinginkan? Lagi-lagi sikap Self Control.

Selain sikap self control, ternyata kita juga butuh tujuan yang kuat di setiap hal yang dikerjakan lho. Tips menyusun tujuan versi MinLis yang bisa kamu tiru nih!

  1. Pastikan tujuan kamu spesifik, konkrit, dan jelas.
  2. Miliki indikator yang terukur.
  3. Atur target waktu yang realistis
  4. Ubah tujuan besar menjadi action plan kecil
  5. Evaluasi, evaluasi, evaluasi!

Punya Mimpi Kuliah ke Luar Negeri? Cek Dulu Mindset yang Kamu Punya

Tidak ada orang yang berhasil kuliah di luar negeri dengan beasiswa hanya karena kebetulan semata. Semuanya membutuhkan kesiapan yang matang dan pengorbanan waktu, tenaga, dan materi yang tidak murah dan mudah. Contohnya, mau lolos gerbang awal melamar beasiswa luar negeri seperti IELTS saja, butuh waktu dan materi yang tidak sedikit bukan? Mungkin mereka yang terbukti sudah lolos pun tidak terima jika diberi label, “ah lagi hoki aja dia”. Hal ini karena proses perjalanannya memang sangat panjang, bisa tahunan.

Hanya orang-orang yang bertahan akan ketatnya proses seleksilah yang berhasil dan bisa dikatakan benar-benar ‘niat’.

Bermimpi seperti mereka? Yuk benahi mindset kamu dulu dari sekarang!

Pertama, Pahami Dulu

Studi luar negeri adalah pilihan yang besar bagi banyak pelajar di seluruh dunia. Dampak positifnya bukan main lho. Menurut banyak orang yang sudah merasakan, ia mampu memberikan pengalaman hidup yang luar biasa sekaligus memaksimalkan pengetahuan serta keterampilan yang dimiliki!

Namun, besar biaya yang mesti dikeluarkan untuk sampai dan bertahan di sana juga sangat banyak. Inilah yang membuat para perlajar berbondong-bondong mencari akal untuk lolos jalur beasiswa. Berbagai macam beasiswa akhirnya menjadi jalan atau bala bantuan yang sangat dinantikan. Dari sini, persyaratan beasiswa kuliah di luar negeri yang bervariasi dan berbeda dari setiap institusi sudah menanti diperjuangkan! Jadi, masih berpikir mereka yang berhasil mendapatkan beasiswa cuma sakadar hoki?

Melanjutkan Studi Adalah Keputusan Besar

Meskipun secara kasat mata, melanjutkan studi hanya mengambil jatah waktu satu sampai dua tahun (untuk jenjang master) dari hidup kamu. Tapi itu tetap tergolong keputusan besar lhofellas.

Bayangin aja deh, aktivitas dan peluang karir seperti apa yang akan kamu lewatkan ketika menghabiskan waktu selama dua tahun itu untuk fokus mempelajari bidang ilmu secara formal. Bagaimana jika bidang ilmu yang dipelajari tidak sesuai ekspektasi? Apa yang akan kamu lakukan? Lari dan putar balik? Hmmm, tidak semudah itu buddy!

Seorang narasumber di seminar beasiswa LPDP yang dihadiri puluhan calon awardee pernah menyampaikan, “Ingatlah, setiap awardee yang berhasil melanjutkan studi ibaratnya mereka mengantongi uang satu miliar dari rakyat. Jadi menuntaskan amanah dengan sebaik-baiknya adalah kewajiban. Pulanglah ke tanah air dan bawalah dampak yang baik di lingkunganmu nanti. Jika tidak bisa satu kota, satu desa, jika masih belum bisa, satu orang yang kamu beri dampak positif jauh lebih baik daripada tidak sama sekali.”

Segala keputusan memiliki konsekuensi termasuk kuliah ke luar negeri

Mungkin kamu akan menyaksikan, teman-teman seperjuangan yang dulu satu jurusan atau universitas, tiba-tiba sudah menempati posisi yang bagus di tempatnya bekerja.

Sedangkan bisa jadi setelah lulus kuliah dan sekembalinya di tanah air, kamu akan memulai segalanya dari awal lagi. Mulai mencari lowongan pekerjaan yang sesuai dan sekiranya cocok dengan gelar yang sudah kamu perjuangkan mati-matian, berkutat dengan proses rektrutmen dan adaptasi lingkungan kerja yang baru ((lagi)). Bahkan tidak menutup kemungkinan kamu pun akan tertarik memulai usaha baru yang kamu inginkan selama ini.

Namun, semakin luasnya sudut pandang yang kamu punya nantinya, jangan khawatir ya semoga kita bisa meluruskan niat baik untuk menggapai mimpi keluar negeri.

Sinopsis dan Deskripsi The Founder, Kisah Pendiri Restoran

Film The Founder ini pertama kali dirilis pada tahun 2016. Film yang ber-genre drama biografi berdasarkan kisah nyata kontribusi Ray Kroc untuk operasi dan operasi Restoran terkenal bernama McDonald’s. Pendirinya ditulis oleh Robert D. Siegel berdasarkan kisah nyata Ray Kroc di film ini.

Sinopsis The Founder

Film ini mengisahkan tentang seorang Salesman bernama Ray Kroc yang berhasil mengubah restoran cepat saji inovatif yang terbesar di dunia.

Pada tahun 1954, Ray Kroc ialah seorang salesman keliling yang gagal menjual mixer milkshake merk Prince Castle.

Meskipun dia memiliki istri yang suportif, Ethel, dan telah menabung cukup banyak untuk menjalani kehidupan yang sederhana dan nyaman di Arlington Heights, Illinois, namun dia mendambakan lebih banyak hal lain.

Ray juga mengamati banyak restoran drive-in yang dia coba jual berjalan tidak efisien, dengan waktu tunggu yang lama untuk pesanan.

Setelah mengetahui bahwa drive-in di San Bernardino memesan mixer milkshake dalam jumlah yang luar biasa banyak, Ray berkendara ke California untuk melihatnya.

Dan yang ai temukan adalah McDonald’s, sebuah restoran kaki lima yang sangat populer dengan layanan cepat, makanan berkualitas tinggi, kemasan sekali pakai, dan suasana yang ramah keluarga.

Lalu, Ray bertemu dengan pemilik stand, Mac McDonald (John Carroll Lynch) dan Dick McDonald (Nick Offerman).

Mac dengan bersemangat menunjukkan Ray di sekitar stan kecil, menjelaskan standar ketat yang mereka gunakan untuk menyiapkan item, alat penyajian yang dibuat khusus untuk membantu mereka mencapai “Sistem Layanan Speedee”.

Saat makan malam, saudara-saudara menjelaskan sejarah mereka kepada Ray.

Awalnya datang ke Hollywood untuk bekerja di film, mereka akhirnya membuka bioskop yang kemudian gagal.

Selanjutnya, membuka kedai makanan di Monrovia, yang akhirnya dipindahkan ke San Bernardino (tempat gerai makanan mereka saat ini).

Menyadari bahwa sebagian besar keuntungan mereka berasal dari penjualan hamburger, kentang goreng, dan milkshake, saudara-saudara ini berfokus untuk menjadikan ini satu-satunya barang yang dijual di gerai mereka.

Kemudian, menjadikannya hanya kedai makanan sederhana, menghilangkan remaja berkeliaran seperti yang terlihat di restoran drive-in, dan kemasan makanan sekali pakai mengurangi biaya piring dan peralatan makan.

Semua informasi ini membuat Ray terpesona, dan tak lama kemudian, dia mengusulkan agar saudara-saudara mewaralabakan restoran mereka.

Mereka berdua mengklaim telah mencobanya di beberapa area, tetapi menemui masalah dalam mempertahankan standar kualitas di luar tempat mereka sendiri.

Kemudian, Ray melanjutkan usahanya untuk menjual multimixers, tetapi masih menemui kegagalan.

Singkat cerita, Kroc pun mengajak Mac dan Dick untuk mengembangkan franchise (waralaba) Mc Donald.

Hingga suatu saat, Kroc berhasil membawa Mc Donald dikenal di lingkup nasional. Media pun meliput dan mencatat Kroc sebagai Founder Mc Donald. Hal ini karena Kroc lah yang mengembangkan bisnis Mc Doanld sedangkan Dick dan Mac malah fokus pada satu toko saja.

Hingga salah satu dari mereka harus dibawa ke rumah sakit karena tidak terima atas hal itu. Lalu, Kroc pun datang menjenguk dan memberikan check yang bisa diisi oleh Mac dan Dick. Dari itu, Kroc berhasil memberi Mc Donald sekitar 2.7 miliar.

Kroc pun berhak atas semua aset Mc Donald termasuk nama brand-nya karena sudah membeli semuanya. Mac dan Dick akhirnya dilarang menggunakan nama Mc Donald di tokonya dan mereka hidup dalam penyesalan karena Mc Donald terus berkembang dibawah pimpinan Kroc.

Deskripsi Film The Founder

Judul: The Founder

Sutradara: John Lee Hancock

Genre: drama biografi

Tayang perdana: 20 Januari 2017 di Amerika Serikat.

Daftar pemain:

Michael Keaton sebagai Ray Kroc

Laura Dern sebagai Ethel Kroc

Nick Offerman sebagai Richard “Dick” McDonald

John Carroll Lynch sebagai Maurice “Mac” McDonald

Patrick Wilson sebagai Rollie Smith

B. J. Novak sebagai Harry J. Sonneborn

Wilbur Fitzgerald sebagai Jerry Cullen

Linda Cardellini sebagai Joan Kroc

Justin Randell Brooke sebagai Fred Turner

Kate Kneeland sebagai June Martino

Cara Meningkatkan Listening Skills dengan Cepat

Kemampuan mendengarkan atau listening skills menjadi hal yang sering ditakutkan mereka yang sedang belajar bahasa Inggris. Alasannya adalah keterbatasan vocabulary dan aksen si pembicara yang membuat perkataannya sulit didengar.

Walaupun begitu, ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk meningkatkan listening skills dengan cepat. Simak penjelasannya.

Apa itu Listening Skills?

Listening skills adalah kemampuan menerima dan menginterpretasi pesan yang disampaikan dalam proses komunikasi secara tepat.

Listening adalah kunci komunikasi yang efektif. Tanpa kemampuan ini, pesan yang disampaikan bisa jadi disalahpahami. Maka dari itu, listening menjadi salah satu skills paling penting yang harus kamu miliki.

Cara Meningkatkan Listening Skills

1. Tetapkan Tujuanmu: Menjadi Ahli dalam Berbahasa Inggris

Sebelum mulai, posisikan pikiranmu pada keinginan belajar. Fokuslah pada tujuanmu.

2. Sukai Apa yang Kamu Pelajari: Gunakanlah Bahasa Inggris Sesering Mungkin

Jika kamu menyukai bahasa Inggris, kamu akan lebih mudah mempelajarinya. Kamu bisa melakukannya dengan mendengarkan lagu atau menonton film berbahasa Inggris.

Buatlah pikiranmu terbiasa mendengarkan bahasa Inggris.

3. Lakukan Sesuatu yang Menyenangkan dengan Bahasa Inggris: Menonton Film dan Mendengarkan Lagu

Buatlah pelajaran bahasa Inggris menjadi sesuatu yang menyenangkan. Pilih film yang kamu sukai. Lalu tonton, dengarkan dialognya, dan ulangi hal ini lebih dari satu kali.

Tanpa disadari, kamu akan merasakan dialognya tertanam di kepala dan menambah vocabulary-mu.

4. Ulangi Kembali Lagu atau Film yang Kamu Tonton

Pada tahap ini, kamu tidak hanya meningkatkan kemampuan mendengarkan, tetapi juga kemampuan berbicara. Sementara itu, catatlah vocabulary yang menarik bagimu. Ulangi kembali dialog yang kamu sukai.

5. Jangan Terburu-Buru: Tingkatkan Kemampuanmu Perlahan-Lahan

Menjadi mahir berbahasa Inggris membutuhkan waktu, mulai dari percakapan yang singkat dan sederhana sampai yang rumit dan panjang.

Jangan terburu-buru dalam mempelajarinya, karena hanya akan membuatmu tertekan. Belajarlah dengan senang hati agar kamu sendiri tidak mudah menyerah.

Contoh Subordinate Clause dalam Complex Sentences

Complex sentence adalah kalimat yang terbentuk atas dua klausa, yakni klausa utama (main clause) dan klausa subordinat (subordinate clause). Pengertian klausa sendiri adalah sekelompok kata yang mengandung subjek dan predikat, serta memiliki potensi menjadi kalimat yang mandiri.

Main clause disebut juga independent clause, sedangkan subordinate clause juga disebut dependent clause.

Berikut pengertian serta contoh kalimat subordinate clause.

Apa itu Main Clause?

Main clause terdiri dari subjek dan predikat yang membentuk satu kesatuan. Main clause dapat berdiri sendiri, maupun terhubung menggunakan konjungsi menjadi kalimat majemuk (complex sentence).

Apa itu Subordinate Clause?

Sementara itu subordinate clause juga terdiri atas subjek dan predikat, tetapi tidak dapat berdiri sendiri sebagai sebuah kalimat. Subordinate clause diawali dengan kata atau frasa singkat yang disebut subordinating words.

Jika sebuah klausa diawali dengan subordinating word, maka klausa tersebut adalah klausa subordinat dan tidak dapat berdiri sendiri sebagai sebuah kalimat.

Berikut ini berbagai subordinating conjunctions:

after

if

what

although

in order that

whatever

as

provided that

when

as if

since

whenever

as long as

so that

where

because

than

whereas

before

that

wherever

even if

though

whether

even though

unless

ever since

until

Relative pronouns juga dapat menjadi subordinating words, yaitu:

who

whom

whose

which

that

whoever

whomever

whichever

Berikut ini contoh subordinate clauses.

Although the weather didn’t cooperate

As he was in a hurry

If you really want to go

who led the Metis in the North West rebellions

Contoh Kalimat dengan Subordinate Clause

Subordinate clause membentuk kalimat majemuk (complex sentence). Berikut ini beberapa contoh kalimat yang mengandung subordinate clause.

If I can find my wallet, we can all go for ice cream.

I enjoy watching movies that employ lots of special effects.

Watching Star Wars, which has lots of special effects, is my favorite thing to do.

Itu tadi penjelasan tentang subordinate clause. Bagi kamu yang ingin memperdalam kemampuan bahasa Inggris, termasuk dalam hal grammar, kamu bisa mengambil kursus di CEC Kampoeng Pare Mataram.

Contoh Kalimat Independent dan Dependent Clause Terlengkap

Berbicara mengenai kalimat dan klausa dalam bahasa Inggris pasti selalu ada topik bahasannya, karena memang tidak pernah habis.

Apalagi jika klausa dan kalimat bisa dikatakan sesuatu yang tidak dapat terpisahkan. Kamu sudah tau belum, dalam bahasa Inggris, kita mengenal istilah Independent clause dan Dependent clause. Keduanya sangat berbeda lho dan wajib dikuasai untuk memudahkan kamu menyusun kalimat bahasa Inggris.

Pengertian Independent Clause

Independent clause ialah klausa yang sudah memiliki suatu gagasan utuh, atau bisa dikatakan sebagai kalimat lengkap.

Note: Sebuah kalusa terdiri dari sebuah subjek dan sebuah kata kerja.

Contohnya: The secret of life is honesty (Independent clause)

If you can fake that, you’ve got it made.

(Dependent clause), (independent clause)

Perbedaan Independent Clauses dan Dependent Clauses

The patrol had spotted the sniper, who was hiding in an attic. (Kalimat yang bisa berdiri sendiri)

When it rains, the daffodils bow their heads. (Kalimat yang tidak bisa berdiri sendiri)

Contoh Kalimat Independent Clause dan Dependent Clauses

Contoh Dependent Clause:

  • Damian won’t be able to play in the game because he injured his foot.
  • After Aidan returned from his fishing trip, he took a long nap.
  • When Maya entered the photography contest, she didn’t expect to get first place.
  • I forgot where I put the car keys.
  • If Charlotte decides to join the softball team, then we will have enough members.
  • I can’t wait until the pizza gets here!

Contoh Independent Clause:

  • I enjoy sitting by the fireplace and reading.
  • Waiting to have my car’s oil changed is boring.
  • She wants to travel the world and see wonderful sights.
  • Our planets revolve around the sun.
  • The professor always comes to class fully prepared.
  • Hurricanes strengthen over warm waters.

Apa itu Noun Phrase? Ini Berbagai Pola dan Penggunaannya

Dalam tata bahasa Inggris, kita mengenal adanya noun phrase atau nominal phrase. Pengertian phrase sendiri berarti sekelompok kata yang menduduki fungsi tertentu dalam kalimat.

Lalu apa pengertian noun phrase? Simak penjelasan berikut.

Apa itu Noun Phrase?

Noun phrase adalah frasa yang memiliki noun (atau indefinite noun) di bagian awalnya dan menduduki fungsi yang sama sebagai kata benda dalam kalimat. Noun phrase adalah hal yang umum ditemukan di berbagai bahasa.

Noun phrase biasanya berfungsi sebagai subjek dan objek, ekspresi predikatif, dan melengkapi preposisi.

Noun phrase juga bisa mengandung premodifiers, terdiri dari:

a. determiners, contohnya Those houses are very expensive.

b. quantifiers, contohnya I’ve lived in a lot of houses.

c. numbers, contohnya My brother owns two houses.

d. adjectives, contohnya I love old houses.

Selain itu, noun phrase juga bisa mengandung postmodifiers, yakni kata penjelas setelah noun utama. Postmodifiers dapat berbentuk:

a. prepositional phrases, contohnya the house on the corner.

b. -ing phrases, contohnya the boy talking to Angela.

c. relative clauses, contohnya the man we met yesterday.

d. that clauses, contohnya He’s still very fit, in spite of the fact that he’s over eighty.

e. to infinitives, contohnya I’ve got no decent shoes to wear.

Pola Kalimat Noun Phrase

Ada rumus tersendiri yang digunakan untuk membentuk noun phrase. Perhatikan penjelasan berikut.

Noun + noun

Kata yang membentuk frasa ini adalah sama-sama kata benda. Contohnya school bag digabung menjadi school bag.

Kedua kata tersebut jika digabungkan menjadi frasa yang merujuk ke satu benda, yakni tas. Tas tersebut fungsinya sebagai tas sekolah.

Noun + of + noun

Kata yang membentuk frasa ini adalah kata benda dan disisipkan of di antaranya. Contohnya book of secrets.

Kata of menunjukkan arti benda yang disebut di awal frasa. Contohnya pada book of secrets, kata secrets menjelaskan bahwa kata pertama, buku (book), mengandung rahasia (secrets).

Determiner + adverb + adjective + noun

Pada pola ini, adverb dan adjective ditambahkan untuk menerangkan noun. Contohnya pada frasa extremely dangerous sport.

Di sini ada kata extremely dan dangerous yang menerangkan olah raga (sport) yang disebut.

V-ing + noun (Gerund)

Noun juga dapat dipakai sebagai gerund. Contohnya adalah smoking room.

Penambahan v-ing tujuannya untuk menandai kata benda yang disebutkan di belakang. Contohnya pada smoking room, kata smoking menjelaskan fungsi kata room. Artinya, ruangan (room) yang digunakan untuk merokok (smoking).

V-ing + noun (Participle)

Noun juga dapat berfungsi sebagai participle. Contohnya pada frasa smoking man.

Noun di sini berfungsi sebagai participle yang menjelaskan bentuk apa dan siapa. Dalam contoh di atas, dijelaskan bahwa pria (man) yang dibicarakan merokok (smoking).

V3 + Noun (Participle)

Dalam pembentukan noun phrase participle, dapat digunakan v-ing. Contohnya adalah forbidden city.

V3 berfungsi sebagai bentuk participle atau keterangan yang menjelaskan noun di belakangnya. Sebagai contoh, frasa forbidden city jika dipecah menjadi sebuah kota (city) yang terlarang (forbidden).